Bawa Uang Tunai Ratusan Juta, Mobil Diseruduk Pengendara Motor
KORANBERNAS.ID,JOGJA -- Mobil pengangkut uang yang biasa memasok uang tunai ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mengalami insiden kecelakaan ketika melintas di atas Jembatan Layang Lempuyangan. Insiden tabrakan terjadi, Rabu (1/7/2020) siang, sekitar pukul 10:15 WIB.
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta AKP Imam Bukhori kepada awak media menuturkan, mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi B 1977 SKU itu ditabrak pengendara sepeda motor yang hendak menyalip dari arah berlawanan.
“Dari hasil olah TKP, kendaraan roda dua dari arah selatan, sedangkan kendaraan roda empat, Isuzu Panther, dari arah utara. Kalau dilihat dari titik tabraknya adalah pengendara sepeda motor ini hendak menyalip namun ada mobil Isuzu Panther,” katanya.
Dua orang yang berboncengan sepeda motor Honda Revo berplat AB 2515 KS, diduga baru pulang berbelanja arang dari pasar tradisional. Ini dibuktikan dengan ceceran arang kayu yang banyak bertebaran di jembatan layang.
“Untuk pengendara merupakan pasangan suami istri. Korban suami langsung meninggal di tempat, sedangkan istrinya mengalami luka-luka dan sudah kami bawa ke RS Bhayangkara,” tuturnya.
Mobil yang bermuatan uang itu baru saja melakukan pengisian di sejumlah ATM. Bagian depan mobil pun mengalami ringsek berat. Namun, AKP Imam Bukhori memastikan tidak ada unsur sabotase atau upaya perampokan terhadap mobil bermuatan penuh uang tunai itu.
Anggota Satlantas Polresta Yogyakara Ipda Widianto menyebutkan, saat insiden berlangsung, mobil Isuzu Panther dikawal petugas kepolisian, seperti prosedur lazimnya kendaraan yang mengantar uang dalam jumlah besar.
“Tapi tidak ada apa-apa dengan pengendara mobil dan awaknya. Tadi, ada polisi yang bertugas juga di dalam mobil,” tutur Widianto.
Sementara itu, Adiatma Suwantono, salah satu saksi mata mengatakan, pengendara Honda Revo yang hendak menyalip tidak langsung menggeber kencang sepeda motornya saat hendak menyalip. Selain itu, pengendara motor juga sedikit kesulitan bermanuver karena membawa arang dalam jumlah banyak.
“Seharusnya saat mau nyalip langsung kencang, tapi ini tidak, sehingga dari arah berlawanan mobil susah menghindari,” paparnya kepada koranbernas.id. (yve)