Bandara sebagai Etalase Seni dan Budaya

Bandara sebagai Etalase Seni dan Budaya

JIKA anda akan melakukan perjalanan melalui Yogyakarta Internasional Airport (Bandara YIA) sampai dengan tanggal 2 Oktober 2022, ada pemandangan yang berbeda di bandara kebanggaan masyarakat Yogyakarta tersebut. Di salah satu sudut bandara internasional tersebut diselenggarakan pameran seni rupa bertajuk “Second Hand”. Pameran ini dapat dinikmati oleh publik mulai tanggal 2 Agustus sampai dengan 2 Oktober 2022.

Pameran seni rupa ini akan menampilkan  karya seni dalam format foto, lukisan dan patung.  Pameran ini akan menampilkan karya-karya dari alumi Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta (ASRI Yogyakarta), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta), Universitas Sebelas Maret dan seniman profesional lainnya. Seniman yang memamerkan karyanya di pameran “Second Hand” antara lain Agung Sukindra (ASRI Yogyakarta), Budi Ubrux (ASRI Yogyakarta), Wiendiantoro (ASRI Yogyakarta), Irwandi (Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta), Nasirun (ISI Yogyakarta), Ngesti Limna (ISI Yogyakarta), Ridi Winarno (ISI Yogyakarta), Ve Dhanito (Universitas Sebelas Maret) Syaiful Boen (Seniman) dan Kun Tanubara (Perupa Foto).

Pameran ini menjadi menarik dan sekaligus pembeda dengan pameran seni rupa lainnya, karena pemilihan tempat pelaksanaan di meeting point masyarakat. Pameran yang dilaksanakan di meeting point masyarakat seperti bandara akan memberikan kesempatan akses yang lebih besar kepada masyarakat. Pembeda sekaligus menjadi magnet pameran seni rupa ini adalah memanfaatkan barang bekas untuk sarana display objek seni dan penciptaan objek seni. Barang-barang bekas yang digunakan seperti kaleng krupuk, kardus, meja belajar, ranjang, jendela, kayu, plat, boneka dan barang bekas lainnya.

Konsep pemeran yang diselenggarakan di Bandara ini mempertegas bahwa bandara dapat dijadikan sebagai etalase seni dan budaya. Bandara dapat digunakan sebagai sarana pameran, fashion show dan atraksi seni serta budaya. Selama ini bandara dapat menjadi sarana promosi bagi karya-karya seni yang dihasilkan oleh seniman dan perpotensi menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar. Masyarakat dengan mudah dapat menyaksikan berbagai karya seni yang ditampilkan di area kedatangan, area check in dan area tunggu Bandara YIA.

Pentas Seni Pertunjukan

Sebagai etalase seni dan budaya, Bandara YIA tidak hanya menyelenggarakan pameran dan fashion show, tetapi juga menyelenggarakan pentas seni pertunjukan dengan mengusung tema  seni tradisi Yogyakarta. Pada moment-moment tertentu, Bandara YIA akan menyelenggarakan pentas jatilan dan tradisi lainnya. Bandara YIA juga memfasilitasi pentas musik seperti pentas musik orchestra.

Bandara YIA berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan yang ada di lingkungan Daerah Istimeya Yogyakarta, perguruan tinggi dan sanggar seni untuk menyelenggarakan pementasan seni pertunjukan. Perguruan tinggi dan sanggar seni disediakan ruang berekspresi untuk menampilkan pertunjukan yang diciptakan. Dengan konsep ini memungkin penumpang yang akan melakukan perjalan menggunakan pesawat terbang dapat menikmat pentas jatilan dan seni teri lainnya ketika berada di Bandara YIA.

Dukungan BUMN

Pentas seni budaya dan pameran yang diselenggarakan di Bandara YIA, tidak lepas dari dukungan PT Angkasa Pura sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan bandara di tanah air. Dukungan yang diberikan PT Angkasa Pura sejalan dengan salah satu program Kementerian BUMN agar BUMN menjadi etalase seni dan budaya bagi masyarakat Indonesia. BUMN di tanah air diharapkan mampu berpartisipasi untuk memperkenalkan produk seni dan produk Usaha Kecil Menengah melalui penyelenggaraan pameran di Bandara dan fasilitas publik lainnya yang dimiliki Kementerian BUMN. Sanggar seni dan kelompok seni lainnya juga akan semakin populer di mata masyarakat, sehingga akan terdorong memanfaatkan jasa mereka karena pentas-pentas yang diselenggarakan di Bandara. Semoga sema dukungan BUMN dan Kementerian BUMN semakin mendorong banyaknya penyelenggaraan pameran dan pentas seni. *

Heri Abi Burachman Hakim, SIP., MIP

Pranata Humas ISI Yogyakarta