Badai Menerjang Pantai Selatan, Kapal-kapal Saling Bertabrakan

Badai Menerjang Pantai Selatan, Kapal-kapal Saling Bertabrakan

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Badai menerjang kawasan pantai selatan Gunungkidul. Datangnya ombak besar secara mendadak ini menyebabkan puluhan kapal milik nelayan mengalami kerusakan, Rabu (26/5/2021).

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono, mengaku gelombang tinggi menerjang berbagai kawasan pantai Gunungkidul, sejak Rabu pagi. “Berdasarkan catatan kami, tinggi gelombang mencapai empat meter lebih,” katanya.

Para nelayan yang selama ini menambatkan kapalnya di pinggir pantai tidak sempat menyingkirkan, sehingga di antaranya mengalami kerusakan akibat terbawa arus gelombang tinggi.

Nelayan di Pantai Baron Kalurahan Kemadang Kapanewon Tanjungsari sempat dibuat gaduh karena datangnya ombak besar ini. “Banyak di antara nelayan yang nekat terjun ke laut, menerjang ombak untuk menyelamatkan jaring maupun kapal nelayan yang terbawa arus air akibat gelombang tinggi,” tambahnya.

Di kawasan Pantai Baron saja, tidak kurang 90 kapal diparkir di pinggir pantai dan di antaranya mengalami kerusakan, meskipun hanya ringan. “Kerusakan paling banyak pada bagian sayap, karena antar-kapal saling bertabrakan,” kata Marjono.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, pihaknya melakukan pengumuman di seluruh titik pendaratan nelayan dan wisata. Nelayan juga diimbau mengamankan kapalnya ke lokasi lebih tinggi, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.

“Pedagang yang berada dekat dengan pantai sudah kami imbau untuk mengamankan barang dagangan,” kata dia.

Dengan kejadian terjadinya gelombang tinggi, pihaknya menurunkan seluruh personel untuk menjaga kawasan pantai. Wisatawan agar berhati-hati. Nelayan diminta tidak melaut terlebih dahulu saat gelombang tinggi yang terjadi seperti sekarang.

Terpisah, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto, menambahkan dengan datangnya ombak besar ini menyebabkan petugas SAR yang sedang piket, harus bekerja ekstra keras.

“Saat gelombang tinggi jumlah wisatawan sangat banyak, karena liburan Waisak. Petugas terus meminta wisatawan meningkatkan kewaspadaan, dan tidak mandi di laut,” ucapnya. (*)