Atasi Kekeringan, UAD Kembangkan PLTS di Serut Gunungkidul

Atasi Kekeringan, UAD Kembangkan PLTS di Serut Gunungkidul

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, menjadi salah satu wilayah yang sering mengalami kekeringan pada musim kemarau. Warga harus mengeluarkan banyak biaya untuk membeli air.

Karenanya, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kalurahan tersebut. Panel-panel tenaga surya dipasang untuk mengangkat air dari sumbernya ke bak penampungan warga.

"PLTS ini merupakan hibah riset kami dari Badan Riset Inovasi Nasional yang dikembangkan para dosen sebagai upaya mengembangkan energi terbarukan," ujar Muchlas MT, Rektor UAD, di sela peresmian PLTS Serut, Jumat (28/10/2021).

Menurut Muchlas, PLTS di Serut memiliki kemampuan 5.000 Watt Peak (Wp) atau setara 5Kw. Tenaga ini cukup besar untuk menggerakkan pompa air untuk bak-bak penampungan air warga desa.

Pembuatan PLTS ini dapat menghemat pengeluaran biaya listrik warga. Kalau biasanya untuk menggerakkan pompa air menggunakan genset, pengeluaran warga sekitar Rp 600 ribu per bulan, maka saat ini turun drastis menjadi Rp 11 ribu per bulan.

Selama ini Kapanewon Gedangsari memiliki empat titik sumber air. Namun baru satu sumber air yang dimanfaatkan di Kalurahan Serut.

Dengan adanya PLTS, sekitar 30 kepala keluarga (KK) bisa mendapatkan air bersih dari PLTS UAD. Ke depan rencananya akan dilakukan untuk 100 KK di kapenawon tersebut.

"Diharapkan dengan adanya PLTS ini maka semakin banyak titik sumber air yang bisa dimanfaatkan," paparnya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengungkapkan sebelum gempa bumi tahun 2006 Kapanewon Gedangsari memiliki banyak sumber mata air. Namun gempa bumi telah mematikan banyak sumber mata air. Karenanya, bantuan PLTS dari UAD diharapkan Sunaryanta dapat membantu masyarakat Kalurahan Serut dalam mendapatkan air.

"Setiap musim kemarau masyarakat selalu kekurangan air bersih. Dengan PLTS ini diharapkan tidak hanya mengaliri 30 KK, tetapi bisa lebih banyak lagi,” paparnya. (*)