2.000 Masker Dibagikan di Pantai Parangtritis

2.000 Masker Dibagikan di Pantai Parangtritis

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul bekerja sama dengan TNI, Polri, Satpol PP dan Tim SAR membagikan masker di  Pantai Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Sabtu (31/10/2020).

Selain pembagian masker yang berjumlah 2.000 lembar kepada pengunjung dan pedagang, juga dibagikan ratusan botol hand sanitizer. Petugas dengan menggunakan pengeras suara berkali-kali juga mengingatkan kepada wisatawan untuk melaksanakan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir ketika masuk ke obyek.

Terlihat di beberapa titik tersedia wastafel berikut sabunnya. Serta imbauan jangan mandi di laut karena berbahaya di mana ombak besar bisa datang sewaktu-waktu.

"Hari ini kita melakukan gerakan pembagian masker dan kampanye 3 M kepada para pengunjung pantai Parangtritis bertepatan dengan momen libur  panjang," kata Waljito, Ketua FPRB Kabupaten Bantul, di lokasi.

Dipilihnya pantai tersebut karena memang Parangtritis  menjadi obyek favorit untuk berlibur wisatawan. Sehingga dipastikan pengunjung membludak.

"Kita jangan kendor dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Semua harus taat dan patuh. Sehingga bisa berwisata yang aman dan nyaman,” katanya.

Demikian pula dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo S.Sos, secara terpisah. Dirinya berpesan kepada para pelaku pariwisata untuk bisa menaati  aturan. Untuk pembukaan obyek wisata, pemerintah telah megeluarkan panduan yang diberi nama Pranatan Anyar Plesiran Jogja.

Dalam aturan itu ada hal wajib yang harus dilakukan yakni menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, serta menjaga jarak.

Terkait kunjungan wisatawan, Dispar DIY telah berupaya mendigitalkan wisata melalui alamat Visiting Jogja yang bisa diunduh melalui playstore. Aplikasi tersebut dimaksudkan untuk meminimalkan kontak langsung dengan wisatawan, memudahkan pemantauan dan mempermudah untuk mencari informasi terkait obyek wisata di DIY.

“Kami terus melakukan sosialisasi mengenai protokol  kesehatan dan standar operasional prosedur (SOP) yang ada,” tandasnya.

“Mari kita bersama-sama berkomitmen taat aturan, sehingga tidak muncul klaster baru dalam penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul,” imbuh Kwintarto. (*)