Naik Tangga, Wawali Tanam Anggrek

Naik Tangga, Wawali Tanam Anggrek

KORANBERNAS.ID, JOGJA—Wawali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, ikut menanam  anggrek di pepohonan yang tumbuh di kawasan Malioboro. Tanpa segan dan takut, Heroe langsung menaiki tangga yang telah disiapkan, dan cekatan mengikat anggrek di batang pohon depan Kantor DPRD DI Yogyakarta.

Penanaman anggrek di pepohonan Kawasan Malioboro ini, diinisiasi oleh Komunitas PKL Malioboro. Aksi ini mendapat dukungan dari Jogja Orchid Lovers, relawan dari LDPM UCY dan Laznas Al Azhar,

Heroe Poerwadi mengatakan, Malioboro merupakan kawasan yang sudah dikenal luas, bahkan sampai manca negara. Maka, dia mengajak seluruh komunitas di Malioboro, untuk menjaga dan menciptakan kawasan Malioboro memiliki standar internasional.

“Baik pelayanannya maupun keamanan dan kebersihannya, harus standar internasional. Siapapun yang datang ke Malioboro, baik untuk belanja ataupun kuliner, harus merasa nyaman, aman dan bersih,” pinta Wawali yang langsung disanggupi komunitas.

Wawali menegaskan, keindahan dan kebersihan kawasan Malioboro menjadi tanggung jawab bersama. Baik para PKL, relawan, komunitas, pengunjung hingga pihak terkait.

“Semua harus bersinergi dalam menciptakan Malioboro yang bersih,aman dan nyaman. Masyarakat harus bisa menjaga kecantikan pedestrian di kedua bahu jalan. Jika sudah sedap dipandang dan tidak ada bau sampah, otomatis membuat nyaman dan magnet wisata semakin terangkat. Kami sangat mengapresiasai langkah Paguyuban Kawasan Malioboro yang concern tentang kebersihan, fokus pada aspek go green serta penataan unit PKL,” kata Hero Poerwadi.

Wawali menambahkan, kegiatan ini juga untuk melengkapi program Total Care Clean Malioboro yang telah diluncurkan sebelumnya,  dengan mengusung Maskot Jaka Lisa (Jaga Kebersihan – Lihat Sampah Ambil). 

“Jadi semua kegiatan dengan upaya mewujudkan keindahan Malioboro harus terintegrasi satu sama lain. Pada Maret mendatang, Pemkot akan membangun sejumlah titik untuk perokok. Jadi sudah tidak bisa lagi merokok sembarangan di Malioboro. Untuk mekanisme dan sanksi bagi pelanggar sedang kami kaji,” imbuh Heroe.

Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo Putra mengungkapkan, untuk membuat Malioboro lebih resik dan indah,  pihaknya juga menggandeng sejumlah komunitas, akademisi dan relawan. Seperti Siber.Kom, LDPM UCY, Laznas Al Azhar, Fakultas Arsitek dan Desain UKDW, Jogja Orchid Lovers serta UPT Malioboro.

“Kami berkomitmen untuk menjaga Malioboro bersih dari sampah. Maka kami pun wajib memberikan contoh yang baik kepada pengunjung di Malioboro. Pada Selasa Wage ini kami juga menggulirkan program Ronda Kebersihan untuk monitoring kebersihan sampah. Lantaran setiap Selasa Wage, kuantitas sampah lebih banyak dari hari biasa. Tidak lupa kami mensosialisasikan dan mengedukasi budaya bersih kepada pengunjung serta seluruh stakeholder yang terlibat di Kawasan Malioboro. Sedangkan penanaman bunga anggrek untuk memperindag dan memperindah kawasan Malioboro yang lebih go green,”ujar Sujarwo.

Sujarwo menjelaskan, program ini akan dirunning selama 1 tahun dulu. Pasti ada evaluasi. Jika publik merespon positif, program ini tentunya akan ditularkan di seluruh sudut Kota Jogja. 

“Kami juga menggandeng Tim Arsitektur dari UKDW untuk membuat maket unit lapak PKL di Jalan Wahidin. Kami berusaha membuat unit desain lapak yang tidak memakan tempat, good looking, praktis, efisien, multifungsi dan tentunya portable. Maket ini juga menjadi kado kejutan bagi Pak Wawali di usianya yang menginjak 54 tahun. Semoga Pak Heroe selalu diberi kesehatan, kemudahan, dan kekuatan untuk terus berkarya dan menjadi pengayom warga,”  kata Sujarwo.

Sujarwo mengakui, penanaman anggrek di Malioboro bukan yang pertama dilakukan di Jogja. Namun dia mengatakan, penanaman anggrek di Malioboro berbeda lantaran berbasis komunitas dan sepenuhnya ramah lingkungan. Sebab penanaman dilakukan tanpa menciderai dan melukai pohon tempat anggrek tersebut bersandar.(*)