Untuk Bisa Eksis, Perpadi Harus Bisa Menjalin Kerjasama dengan Banyak Pihak 

Perpadi mendorong terwujudnya kerjasama antar penggilingan padi, dengan hotel, restoran catering dan petani.

Untuk Bisa Eksis, Perpadi Harus Bisa Menjalin Kerjasama dengan Banyak Pihak 
Ketua Umum DPP PERPADI, Soetarto Ali Moeso (kanan) mengukuhkan dan melantik pengurus DPC PERPADI Kabupaten Klaten periode 2024-2029 di RM Bu Mayar Cawas Jalan By Pass Klaten, Kamis (24/10/2024). (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Ketua Umum DPP PERPADI (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia), Soetarto Ali Moeso mengatakan, untuk bisa berkembang, penggilingan padi harus bisa menjalin kerjasama dengan banyak pihak. Kerjasama itu kata dia, tentunya harus tulus dan jangan ada dusta.

Sebab kata dia, dirinya tidak akan terima jika kerjasama itu dibuat dan dijalankan dengan “main-main”. Dan kerjasama juga jangan secara mendadak.

“Minggu lalu kami ke Ombudsman. Sebelumnya juga ketemu pimpinan Bulog untuk membangun sinergi dan kerjasama yang positif. Sebab, persaingan penggilingan padi semakin ketat. Jadi kami tak pernah berhenti memperjuangkan agar penggilingan padi mampu berkembang dan mampu menjalankan penggilingan padi dengan tidak kehilangan hasil,” kata Soetarto pada Pelantikan dan Pengukuhan DPC PERPADI Kabupaten Klaten periode 2024-2029 di RM Bu Mayar Cawas Jalan By Pass Klaten, Kamis (24/10/2024).

Soetarto menambahkan, pihaknya juga mendorong terwujudnya kerjasama antar penggilingan padi, dengan hotel, restoran catering dan petani. Karena petani kata dia, yang memiliki produksi bahan baku.

“Kalau tidak ada kerjasama dengan petani, kita tidak mendapat barang,” terangnya.

Ketua DPD PERPADI Jawa Tengah Ir Tulus Budiono mengapresiasi kekompakan anggota dan pengurus DPC PERPADI Kabupaten Klaten dalam acara tersebut.

Karenanya, dia berharap, kekompakan pengurus dan anggota DPC PERPADI Kabupaten Klaten akan dia jadikan percontohan bagi DPC PERPADI di Solo Raya.

Tulus menambahkan, saat ini banyak anggota PERPADI berkeluh kesah karena kondisi yang memprihatinkan, terpuruk dan tidak bisa mendatangkan hasil. Kondisi ini harus disikapi bersama, apalagi akhir-akhir ini muncul penggilingan padi besar. 

Revitalisasi penggilingan padi dan kolaborasi dengan pihak terkait seperti Bank, PLN, Bulog untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penggilingan padi dinilai perlu. Begitu pula agar bisa menggiling secara rutin harus bermitra dengan petani.

Senada diungkapkan Ketua DPC PERPADI Kabupaten Klaten, Didik Dwi Kristiawan. Menurutnya, kebijakan pemerintah menerbitkan omnibuslaw memicu masuknya investor asing yang merugikan pengusaha lokal. 

“Di lapangan, kita sulit bersaing dengan mereka penggilingan padi besar (PMA/penanaman modal asing),” ujar Didik seraya berkata saat ini DPC PERPADI Kabupaten Klaten memiliki 68 anggota aktif.

Pengukuhan dan pelantikan pengurus DPC PERPADI Kabupaten Klaten periode 2024-2029 dihadiri perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, perwakilan Dinas Koperasi Usaha Kecill Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Klaten, Pimpinan Bulog Cabang Surakarta, Kepala Gudang Bulog Meger Klaten, PLN, Bank Jateng, Pengurus PERPADI DI Yogyakarta, Pengurus PERPADI Boyolali dan Sragen, Dewan Pakar PERPADI Kabupaten Klaten.

Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara DPC PERPADI Kabupaten Klaten dengan Koperasi Jamaah Tani Muhammadiyah Klaten (JATAM) dan dengan Komunitas Tani Muda Klaten. (*)