Siswa SMKN 1 Sewon Praktek Membuat Ecoprint

Semoga bermanfaat sebagai bekal pengalaman bagi siswa di kelak kemudian hari.

Siswa SMKN 1 Sewon Praktek Membuat Ecoprint
Siswa SMKN 1 Sewon praktek membuat ecoprint. (istimewa)  

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Sebanyak 70 siswa kelas XII dari Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata 2 SMK Negeri 1 Sewon, mengikuti kegiatan workshop Bavana Satya Alam Budaya Nusantara, Memupuk Kecintaan Pada Alam dan Budaya Nusantara di Taman Dolanan Pucung Growong Kelurahan Karangtengah Kapanewon Imogiri Bantul Selasa (23/4/2024).

Tampak hadir Kepala SMKN 1 Sewon Sri Hartati M Pd, Samsiwihati S Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas), kemudian Ahmad Zaki S Pd Si (Waka Sapras) dan Sukarno S Pd (WMM). Siswa kelas XII dari Usaha Layanan Wisata (ULW) 2 juga ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan sebagai tugas akhir mata pelajarah MICE pada jurusan tersebut.

MICE adalah singkatan dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition. Dalam industri pariwisata, adalah suatu jenis kegiatan di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu.

Acara diisi praktisi Wahono M Hum yang mengajari siswa cara membuat batik ecoprint. Batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakkan pada sehelai kain.

Hasilnya didapat kain batik yang indah dengan corak alami yang unik, menghadirkan keajaiban alam dan pesona alami yang memikat.

Wahoho menjelaskan, dalam ecoprint ada 5 aspek yang terkandung di dalamnya yakni seni, edukasi, psikologi, ekonomi dan kesadaran terhadap kelestarian bumi.

“Adapun kain yang bisa digunakan dalam ecoprint adalah primisima, mori, paris, santung, cotton bamboo, tencel dan cotton combed,”katanya.

Untuk jenis daun yang bisa dipakai dalam ecoprint adalah jenitri, lanang, eucalyptus, jati, jarak kepyar, aglonema red panama dan daun jarak tiga jari. Adapun teknik pembuatan bisa dengan steam (kukus) dan pounding (memukul daun pada kain menggunakan palu).

Sementara Sri Hartati mengucapkan selamat telah diselenggarakannya workshop.

“Semoga adanya praktek ini akan bermanfaat sebagai bekal pengalaman bagi siswa di kelak kemudian hari,” kata Sri. (*)