UGM Dukung BPJS Kesehatan Cetak SDM Unggul
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Sebagai badan penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas layanan kepada peserta. BPJS juga pengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Kebijakan Ini menjadi perhatian agar pengelolaan Program JKN jauh lebih mumpuni. Sebab dengan menciptakan SDM yang unggul dan memiliki semangat inovasi serta mampu menyesuaikan diri dengan hal-hal baru, harapannya bisa menghadirkan pelayanan yang berkualitas bagi peserta JKN.
“Peningkatan kapabilitas badan menjadi salah satu fokus utama BPJS Kesehatan tahun 2022. Untuk itu, kami berupaya keras meningkatkan kompetensi SDM BPJS Kesehatan untuk selalu meningkatkan dan mengasah kemampuannya dalam memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat. Tak hanya itu, kami juga fokus dalam melakukan rekrutmen SDM yang berkualitas,” papar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam Kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Campus di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (11/11/2022).
Menurut Ghufron, Program JKN telah menjadi jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan cakupan lebih dari 245 juta peserta. Selain itu, juga menjangkau lebih dari satu juta pemanfaatan setiap harinya.
Pencapaian ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi BPJS Kesehatan untuk mencetak SDM yang andal, unggul dan terpercaya mengelola jaminan kesehatan terbesar itu.
Hal inilah yang membuat BPJS Kesehatan meningkatkan koordinasi dengan universitas-universitas untuk menemukan talenta-talenta berkualitas yang dapat memastikan pelayanan Program JKN mampu memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan
“Kami mencari talenta terbaik dari perguruan tinggi terkemuka, salah satunya ugm yang kelak akan terlibat dalam penyelenggaraan Program JKN. Kami ingin, BPJS Kesehatan diisi orang-orang yang berintegritas tinggi, mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan dan kompetensi yang baik, gesit serta semangat inovasi yang tinggi,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan bersama UGM sepakat menjalin kerja sama tentang peningkatan kualitas SDM. Sejumlah poin penting yang menjadi komitmen bersama adalah proses rekrutmen, magang, penelitian dan studi JKN.
UGM terbukti menjadi kawah candradimuka bagi 279 alumnus yang sekarang berkiprah di BPJS Kesehatan dan pastinya membawa dampak positif bagi perjalanan organisasi ini.
BPJS Kesehatan juga telah menyediakan data sampel terkait pemanfaatan Program JKN yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh sivitas akademika UGM untuk keperluan penelitian dan pengembangan.
Harapannya, hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan BPJS Kesehatan dalam melakukan peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan Program JKN.
"Kami harap ini menjadi awal dari sinergi yang baik antara BPJS Kesehatan dengan ugm dalam berbagai bidang untuk bersama-sama mendorong kemajuan penyelenggaran Program JKN di masa mendatang,” jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan isu kesehatan merupakan masalah yang sangat krusial di Indonesia.
Menurutnya, dengan kondisi masyarakat yang sehat, tingkat produktivitas juga akan semakin meningkat. Dengan jumlah civitas akademika dan peserta didik yang besar, hal tersebut memiliki potensi bagi UGMuntuk berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan.
"Apalagi dengan terus bertambahnya jumlah tenaga pengajar muda, harapannya kerja sama yang dibangun dapat membuka kesempatan dalam melakukan riset di bidang kesehatan, sosial hingga isu lainnya demi mengoptimalkan penyelenggaraan Program JKN," tambahnya. (*)