Truk Muatan Tanah Urug Proyek Jalan Tol Jogja-Solo Nekad Melintas Jalan Jalur Terlarang

Truk Muatan Tanah Urug Proyek Jalan Tol Jogja-Solo Nekad Melintas Jalan Jalur Terlarang
Truk muatan tanah urug untuk proyek jalan tol Jogja-Solo nekad melintas wilayah Desa Sudimoro Kecamatan Tulung menuju perempatan Jalan Boyolali-Klaten, yang menjadi sudah dilarang Pemkab Klaten. (masalgurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menetapkan Jalan Sudimoro-Tulung merupakan jalur larangan bagi truk muatan tanah urug proyek jalan tol Jogja-Solo dari lokasi tambang di Desa Keposong Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali. Sebaliknya, jalur yang diperbolehkan melewati Desa Mundu-Blimbing-Bono-Sorogaten-Tulung.

Ironisnya, meski jalur larangan sudah ditentukan namun di lapangan masih saja ada sopir truk muatan tanah urug yang nekad lewat. Padahal, Jalan Sudimoro-Tulung baru saja selesai diperbaiki sehingga  mobilitas truk-truk itu bisa merusak jalan.

Masih banyaknya truk muatan tanah urug dari lokasi tambang di Desa Keposong Kecamatan Tamansari Boyolali lewat Pasar Ngangkruk Boyolali-Sudimoro -Tulung disesalkan warga yang tinggal dipinggir jalan. Selain tidak menutup muatan, truk-truk itu selalu jalan beriringan.

“Muatannya selalu penuh dan banyak yang tidak ditutup. Tentu saja ada yang berjatuhan di jalan dan sangat mengganggu. Kami yang mau lewat saja sering kesulitan karena mereka jalannya beriringan beberapa truk,” kata Agung, warga Desa Sudimoro Kecamatan Tulung, Rabu (15/11/2023).

Senada diungkapkan Kepala Desa Sudimoro, Agus Erwanto. Menurutnya, truk muatan tanah urug proyek Jalan Tol Jogja-Solo dari arah Pasar Ngangkruk lewat desanya masih tetap beroperasi dan tidak mengenal libur. Sebab, hari Minggu pun kata dia tetap ada yang beroperasi.

Karena jalan dari arah Pasar Ngangkruk Boyolali lewat Desa Sudimoro Kecamatan Tulung sudah ditetapkan sebagai jalur larangan, mereka berharap pihak terkait segera menertibkan truk-truk tersebut. Sebab, kehadiran truk-truk itu sangat mengganggu arus lalu lintas dan warga  yang tinggal di pinggir jalan, khususnya pada pagi hari.

“Desa Sudimoro (Kecamatan Tulung Klaten) dengan Pasar Ngangkruk (Kecamatan Mojosongo Boyolali) merupakan wilayah perbatasan yang cukup ramai lalu lintasnya pada pagi hari. Warga banyak yang berangkat bekerja dan sekolah. Ini sangat menggangu kalau tidak segera di tertibkan,” kata Haryadi, warga Desa Sudimoro lainnya.

Sumber resmi di Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Klaten mengatakan, truk muatan tanah urug proyek jalan tol Jogja-Solo dari lokasi tambang di Desa Keposong Boyolali dilarang melewati jalan Sudimoro-Tulung. Sebaliknya, jalur yang diperbolehkan lewat Desa Mundu-Blimbing-Bono-Sorogaten-Tulung. (*)