Setelah Perbedaan Pilihan Politik yang Merusak, Kustomfest Ingin Menyatukan Mereka
KORANBERNAS.ID -- Memasuki usia kedelapan, Kustomfest hadir dengan membawa tema Back To The Roots; kembali ke akar jika diterjemahkan secara harafiah. Kustomfest yang akan dihelat 5-6 Oktober 2019 ini berupaya mengikis segala perbedaan sambil terus memacu kreativitas penggemar motor dan mobil kustom terbaik anak bangsa.
Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi meyakini, seiring waktu dalam konteks kehidupan bermasyarakat, banyak faktor ikut berpengaruh. Salah satunya, dan belum lama terjadi adalah, perbedaan pilihan politik. Hal sepele yang akhirnya berpotensi merusak keharmonisan tatanan kehidupan. Fenomena ini menjadi salah satu alasan Kustomfest 2019 untuk merangkul semua kalangan agar bisa bercermin pada akar budaya bangsa dalam menyikapi perbedaan.
“Kustomfest 2019 Back To The Roots adalah ajakan kami kepada semua anak bangsa termasuk di dunia kustom untuk kembali berjalan bergandengan tangan dalam satu tujuan membesarkan industri ini. Kita kembali berkarya bersama-sama dengan mewarisi semangat keberagaman menggapai harapan dalam suasana nyaman dan damai,” lanjutnya.
Tampilnya Didi Kempot, Seringai dan Jogja Hip-hop Foundation dalam satu panggung Kustomfest 2019, menjadi simbol bahwa musik bisa menyatukan berbagai elemen masyarakat. Ini merupakan bagian dari konsep Back to The Roots di tahun ini.
"Selain itu, perilisan official soundtrack kustomfest 2019 berjudul Gas Gas Gas karya Kill The DJ menguatkan dan memudahkan kami menyampaikan semangat kustom kultur Indonesia ke khalayak luas. selain itu, ada satu unit motor kustom karya Retro Classic Cycles yang disediakan untuk pengunjung yang beruntung hanya dengan membayar tiket sebesar Rp. 60 ribu.” tambahnya.
Selain program rutin seperti Kustom Bike Show, Hot Rod and Kustom Car Show, Pinstripe Carnival, Body Art Show, Art Island, Kustom Bicycle, Diecast Show, Photo Kontest, Stuntrider, BMX Arena, Junkyard dan Paint Battle, tahun ini pertama kalinya Kustomfest menyiapkan Flat Track Race.
Flat Track adalah balapan motor di trek tanah yang mulai dikenal di awal tahun 1920-an, kali ini Kustomfest mencoba menyajikan sensasi balap di trek oval di belakang venue Jogja Expo Center dan turut menghadirkan salah satu bintang tamu yang terkenal di dunia kustom yakni Toshiyuki Osawa atau yang terkenal dengan sebutan “Cheetah” dari Cheetah Custom Cycle Jepang.
"Yang mengejutkan pada Kustomfest 2019 kali ini ternyata menarik perhatian salah satu master builder dunia yakni Shinya Kimura dari Chabott Engineering. Kehadiran pria kelahiran Jepang yang berkarya di Amerika ini tentu menjadi salah satu daya tarik para penggemar kustom kultur di Indonesia," tandas Lulut.
Pengunjung bisa lebih mengenal sosok yang telah berkiprah di dunia rancang bangun kendaraan selama 31 tahun. Deretan pelaku kustom internasional dari berbagai negara turut serta meramaikan gelaran Kustomfest yang juga dikenal sebagai “Lebarannya” pegiat kustom kultur dari seluruh Indonesia.
Tidak kalah penting, saat ini Kustomfest telah menjadi magnet pariwisata Yogya, sehingga menarik perhatian para pebisnis di sektor ini. Dukungan The Ambarrukmo melalui jaringan hotel Grand Ambarrukmo, Royal Ambarrukmo dan Plaza Ambarrukmo sebagai hotel resmi Kustomfest 2019 adalah bukti bahwa ada potensi besar dari acara tahunan kustom kultur terbesar di Indonesia ini. (iry)