Sandiaga Uno Mengakui Wisman Moncer Tapi Wisnus Lesu

Setiap minggu ada saja event di Jogja. Nggak pernah putus.

Sandiaga Uno Mengakui Wisman Moncer Tapi Wisnus Lesu
Sandiaga Uno memberikan arahan saat pembukaan Rakernas ASITA di Yogyakarta, Selasa (29/8/2023). (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengaku kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Indonesia hingga Juni 2023 menembus target yang ditetapkan.

Realisasi kunjungan wisman sudah tembus 5,2 juta dari target yang ditetapkan 8,5 juta hingga Desember 2023.

Sayangnya, kinerja untuk segmen wisman yang moncer itu belum diimbangi performa untuk wisatawan nusantara (wisnus) sehingga terkesan lesu.

Hingga periode yang sama, jumlah wisnus  baru mencapai 500 ribu. Padahal target 2023 sebanyak 1,2 miliar hingga 1,4 miliar wisnus.

Edwin Ismedi Himna. (warjono/koranbernas.id)

Berbicara dalam acara pembukaan Rakernas ke-4 ASITA di Yogyakarta, Sandi mengatakan dengan capaian jumlah wisman sebanyak 5,2 juta ini, pihaknya optimistis pada akhir tahun akan tembus angka 10 juta.

"Pariwisata lebih cepat bangkit pascapandemi. Ini semua kerja keras kawan-kawan semua. Semangat gotong royong menjadi salah satu yang menolong pariwisata kita," kata Sandi, Selasa (29/8/2023).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Sandi mengatakan tren kunjungan wisatawan ini juga diikuti oleh naiknya tingkat hunian hotel.

Secara nasional, tingkat hunian kamar sudah mencapai 54 persen per Juni 2023. Capaian ini sudah mendekati angka hunian hotel sebelum pandemi.

ARTIKEL LAINNYA: Pamor Sempat Turun, Ikatan Dimas Diajeng Sleman Mengangkat Eksistensi Kopi Merapi

Yogyakarta disebut mencatatkan tingkat hunian hotel yang jauh melebihi rerata nasional yakni 90 persen. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh banyaknya event yang digelar.

"Setiap minggu ada saja event di Jogja. Nggak pernah putus. Saya berharap, kawan-kawan di industri bisa belajar dari Jogja. Kita dorong terus pergerakan wisawatan nusantara," pintanya.

Penasihat DPD ASITA DIY, Edwin Ismedi Himna, tak menampik hal ini. Dia mengaku upaya mendorong pergerakan wisnus saat ini menjadi pemikiran para pelaku industri pariwisata.

Faktor yang paling mempengaruhi hal ini, kata Edwin yang sekaligus Ketua Panitia Rakernas, adalah masih relatif mahalnya harga tiket perjalanan khususnya pesawat.

ARTIKEL LAINNYA: Pre-Event III Java Blues and Roots Music Festival 2023 Berlangsung di Purworejo

Edwin mengatakan, mahalnya harga tiket pesawat menjadi sorotan sejak pascapandemi atau sejak PPKM dicabut pemerintah. Bahkan untuk rute-rute jarak pendek saja harga tiket pesawat rata-rata masih di atas Rp 1 juta.

"Tentu kami berharap, pemerintah dan kawan-kawan yang terkait bisa mengkaji hal ini. Sehingga upaya kita mendorong pergerakan wisnus bisa lebih menggelora dan cepat. Lebih penting lagi, jangan sampai terjadi kebocoran. Artinya, orang kita yang banyak bepergian ke luar negeri, karena harga tiket yang lebih terjangkau," katanya.

Edwin menegaskan, kerja kolaboratif menjadi kunci dari upaya mendorong dan menghidupkan pariwisata pascapandemi.

Dia menginginkan semangat gotong royong bisa direalisasikan mengingat pariwisata menjadi sektor yang membawa dampak luas bagi pergerakan perekonomian.

"Untuk Jawa dan Bali, saya rasa sudah sangat bagus pergerakannya. Tapi untuk Sumatera dan Indonesia Timur, perlu kerja keras dan dorongan kita bersama agar lebih cepat bertumbuh," kata dia. (*)