Sabdodadi, Desa Mandiri Budaya Pertama di Bantul

Sabdodadi, Desa Mandiri Budaya Pertama di Bantul

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Waki Bupati Bantul, Joko Purnomo mengukuhkan pengurus Desa Mandiri Budaya Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kamis (10/6/2021). Pengukuhan ditandai dengan pembacaan kekancingan atau SK Lurah Nomor 17/2021 tentang “Pembentukan Pengurus Desa Mandiri Budaya Sabdodadi Periode 2021-2025” oleh Carik Triyono. Acara dibalut dengan nuansa Jawa, baik busana yang dikenakan, tata acara hingga bahasa dengan hiburan Karawitan Ngudi Laras Kuncup Mekar.

Lurah Sabdodadi Siti Fatimah mengatakan, kalurahan ini berdiri 9 Agustus 1923, sehingga kini berusia 98 tahun. Pada tahun 2017, kalurahan dapat SK Gubernur DIY sebagai Desa Budaya dan Desa Wisata Kerajinan Kulit Manding. Selanjutnya sejak akhir 2021, mendapat SK Gubernur sebagai Desa Mandiri Budaya.

“Ini adalah pertama kalinya kelurahan di Bantul yang mendapat SK Desa Mandiri Budaya. Tentu karena dukungan semua pihak dan dibina 4 OPD yakni organisasi kebudayaan, priwisata, B2R, BUMDesa dan Desa Prima,” katanya.

Adapun tujuan Desa Mandiri Budaya salah satunya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diantaranya dengan masuknya dana keistimewaan yang akan menjadikan Sabdodadi sejahtera, mandiri dan berbudaya.

Joko Purnomo mengatakan, Desa Mandiri Budaya di DIY ada 18 desa dan untuk Bantul baru satu desa. Predikat yang diraih Kalurahan Sabdodadi ini adalah predikat tertinggi dan prosesnya tidak mudah.

“Setelah lolos sebagai desa rintisan budaya, kemudian jadi desa budaya. Barulah masuk ke desa mandiri budaya,” katanya.

Adapun 4 syarat Desa Mandiri Budaya adalah memiliki predikat sebagai desa budaya, predikat sebagai desa wisata, desa preneur yakni desa yang dapat menumbuhkan semangat membangun nilai-nilai kewirausahaan. Dan syarat keempat adalah desa prima yakni adanya pemberdayaan perempuan untuk pengentasan kemiskinan.

“Kami pemerintah daerah berharap, agar empat hal tadi selalu diingat. Dan para pengurus tadi memiliki tugas diantaranya menumbuhkan karakter masyarakat. Melestarikan nilai-nilai budaya DIY dalam kehidupan di masyarakat dan lembaga. Juga mengembangkan, meningkatkan dan menguatkan nilai budaya DIY di mata internasional. Kemudian meningkatkan akses budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai pembinaan adalah 1 miliar dengan memperhatikan tugas tadi,” terang Joko. (*)