Rekor Dunia, Tumpeng Mendoan Setinggi 7,4 Meter

Rekor Dunia, Tumpeng Mendoan Setinggi 7,4 Meter

KORANBERNAS.ID – Tumpeng mendoan setinggi 7,4 meter berhasil memecahkan rekor dunia, Minggu (18/8/2019). Tumpeng itu dibuat oleh Hotel Meotel by Dafam Purwokerto Banyumas bekerja sama dengan Korem 071/Wijayakusuma.

Pada tahun sebelumnya, pihak hotel sempat mengadakan pemecahan rekor dunia dengan tema yang sama, mendoan.

“Ini merupakan kali ke empat kami memberikan penghargaan kepada Moetel,” ujar Paulus Pangka,  Pendiri Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (Leprid).

Sebelumnya pernah dilakukan pemecahan rekor menggoreng tempe mendoan terbanyak yaitu 17.880 dalam waktu 73 menit.

“Kemudian diikuti dengan makan mendoan dengan peserta terbanyak yaitu 1.553 pada saat HUT ke-73 RI tahun 2018 lalu,” ungkapnya.

Tumpeng mendoan setinggi 7,4 meter. (istimewa)

Acara tersebut terselenggara berkat dukungan TNI dalam hal ini Korem 071/Wijayakusuma dan Denbekang IV-44-01 Sokaraja serta komponen dan elemen masyarakat Banyumas.

Ini merupakan bagian dari upaya mempopulerkan tempe mendoan sebagai makanan khas Banyumas serta menjadikan Purwokerto khususnya dan Banyumas umumnya sebagai tujuan wisata baik lokal, regional maupun nasional bahkan internasional.

“Rekor dunia Tumpeng Mendoan merupakan puncak acara rangkaian hari ulang tahun ke-3 Meotel,” ujar Andre Binawan, General Manager Meotel Purwokerto.

Dia percaya acara ini sangat membantu promosi mendoan sebagai makanan khas Banyumas.

Selain itu, juga diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai penjualan dan pendapatan para pedagang mendoan di Banyumas.

Pemecahan rekor tumpeng mendoan tertinggi di dunia. (istimewa)

Tumpeng mendoan dan tertinggi setidaknya membutuhkan bahan baku sebanyak 16.000 tempe mendoan.

Bahan-bahan lain seperti tepung terigu sejumlah 175 kg, tepung beras 50 kg, daun bawang 10 kg, telur 20 kg, minyak goreng 250 liter, bawang putih 5 kg serta garam 10 kg.

Ditambah lagi kerangka berbentuk piramid yang membutuhkan kayu usuk 90 batang, bambu 25 batang, dan kawat ram 70 meter.

Tumpeng mendoan sendiri memiliki ketinggian 7,4 meter dengan puncak diberi bendera merah putih.

“Banyak yang jual mendoan, tapi berbeda dengan yang dibuat di daerah lain. Mendoan itu enaknya dari Banyumas,” ujar Sadewo Tri Lastiono, Wakil Bupati Banyumas.

Menurut dia, dengan tercatatnya rekor ini akan semakin meningkatkan dan menggali potensi daerah terkait dengan kekayaan kuliner.

Ke depan bukan hanya mendoan saja yang akan dijadikan sebagai rekor, tetapi jenis makanan lain seperti getuk goreng, mino dan nopia.

Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Heri Sumitro SPd mewakili Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana S Sos MM M Han menyampaikan, kegiatan ini sebagai wadah nguri-uri budaya lokal khususnya kuliner khas Banyumas.

Harapannya kuliner khas mendoan ini dapat lebih dikenal masyarakat Indonesia maupun dunia. (iry)