Ratusan Kuda Berlaga di BNI Indonesia’s Horse Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025
Event itu tercatat dikunjungi lebih dari 20 ribu orang dari berbagai daerah.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- BNI Indonesia’s Horse Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025 yang digelar di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung Bantul, Minggu (20/4/2025) berlangsung meriah.
Lebih dari 200 kuda berkualitas dan berkelas dari berbagai provinsi itu berlaga pada ajang bergengsi yang diselenggarakan SARGA.CO, promotor event olahraga berkuda di Indonesia yang berkolaborasi dengan PP PORDASI dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Tercatat, event yang berhadiah total Rp 1 miliar tersebut dikunjungi lebih dari 20 ribu orang. Tidak hanya tribun penonton, arena di luar tribun pun penuh. Mereka yang datang dari berbagai daerah dan terlihat gembira menyaksikan dari layar lebar maupun secara langsung.
"Ada 200-an kuda terbaik dari seluruh Indonesia bertanding dalam 18 race atau kelas," ungkap Aryo Djojohadikusumo, Ketua Umum PORDASI 2024-2028, saat konferensi pers di Media Center.
Paling meriah
Dalam catatan kalender Pordasi, menurut Aryo, acara ini paling meriah sehingga dia tidak ragu-ragu memberikan apresiasi kepada para sponsor. "Ini acara paling meriah dalam sejarah pacuan kuda menjadikan harga kuda naik terus," ungkapnya.
CEO & Co-Founder SARGA.CO, Aseanto Oudang, menambahkan dua kelas utama ada pada Kelas 3 tahun Derby 1.200 meter ‘Triple Crown Seri I’ dan Kelas 3 tahun Betina 1.600 meter ‘Pertiwi Cup’ yang masing-masing berhadiah total Rp 200 juta.
Menurut dia, khusus ‘Pertiwi Cup’ menjadi lambang dari apresiasi dan semangat untuk kesetaraan perempuan, menyambut peringatan Hari Kartini 21 April, yang juga diwujudkan dalam pemberian penghargaan kepada para perempuan yang telah berperan dalam industri pacuan kuda.
Hadir pula dalam kesempatan itu Senior Vice President Marketing Communication Bank Negara Indonesia, Duardi Prihandiko serta Direktur Utama Hibank, Jenny Wiriyanto.
Industri perbankan
"Kami kaget dan dapat ilmu baru. Pacuan kuda ini culture banget. Dari Aceh sampai Sumba. Kami tertarik dan ini adalah bagi industri perbankan untuk memfasilitasi transaksi. Penonton banyak. Harga kuda naik terus dan everybody happy," ungkap Duardi.
Menurut dia, BNI sangat tertarik karena pacuan kuda dikelola secara profesional dan ternyata memberikan multiplier efek yang besar bagi perekonomian Indonesia. "Bagi kami, ini sangat baik," tambahnya.
Sependapat, Jenny Wiriyanto menyatakan event pacuan kuda multiplier efeknya dirasakan langsung masyarakat termasuk 500 UMKM binaan Hibank yang berpartisipasi langsung membuka stan di sekitar area pacuan.
Sekaligus, kata dia, ini merupakan bagian dari upaya memfasilitasi UMKM agar naik kelas dengan mengenalkan digitalisasi. "Ke depan lebih banyak lagi UMKM digital," katanya. (*)