Putus Rantai Penularan Covid-19, Srimartani Disemprot
KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Anggota Batayon A Pelopor Brimob Polda DIY melakukan dua kegiatan dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19, Senin (15/2/2021). Dipimpin Aiptu Suwandi, bersama pemerintah Kalurahan Potorono, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Banguntapan ,Pokdarkamtibmas Polres Bantul dan SID Baturetno, dilakukan kegiatan sosialisasi dan himbauan agar taat protokol kesehatan bagi warga di Kalurahan Potorono. Juga pembagian masker di pasar desa Potorono di Jalan Wonosari.
Selain itu, anggota yang lain juga melakukan kegiatan penyemprotan di Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul. Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kendaraan yang dimiliki, anggota Brimob melakukan penyemprotan berkeliling baik di jalan ataupun lingkungan pemukiman penduduk.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita memutus penyebaran Covid-19,”kata Pasiop Iptu Tri Jaka dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Senin (15/2/2021) sore. Selain itu pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dalam kegiatan sehari-hari mulai memakai masker,mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
“Penerapan prokes perlu selalu kita ingatkan. Karena angka terkonfirmasi positif masih terjadi di masyarakat”tandasnya. Kegiatan tersebut juga sejalan dengan arahan dan petunjuk dari Palakhar Danyon A Kompol DH Supraba serta Dansat Brimob Polda DIY Kombespol Imam Suhadi SIK.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Kalurahan Srimartani Aipda Anwar Yasin yang dihubungi secara terpisah menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan penyemprotan diisnfektan yang dilakukan jajaran Brimob di wilayahnya.
“Ini adalah upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tapi semua tentunya harus diimbangi dengan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan,” kata Anwar.
Hingga saat ini, lanjutnya untuk jumlah terkonformasi positif di Srimartai ada 118 orang yang tersebar di 17 pedukuhan. Untuk jumlah sembuh ada 101 orang, 3 meninggal dan 14 masih menjalani isolasi . Dari 17 pedukuhan, jumlah kasus terbanyak ada di Pedukuhan Piyungan 27 kasus, disusul Pedukuhan Wanujoyo Lor 20 kasus dan Kwasen 12 kasus. (*)