PTSL Program Revolusioner, Target 2025 Sejumlah 126 Juta Bidang Tanah Terdaftar

Beberapa Kanwil Pertanahan sudah meminta lulusan STPN tahun akademik 2022/2023 ini.

PTSL Program Revolusioner, Target 2025 Sejumlah 126 Juta Bidang Tanah Terdaftar
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto saat mewisuda sarjana STPN, Jumat (8/9/2023) malam. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, menyatakan kementerian yang dipimpinnya masih memiliki pekerjaan besar, salah satunya Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Disebutkan, PTSL merupakan program revolusioner. “Saya katakan revolusioner, adalah PTSL mampu mengakselerasi pendaftaran tanah di Indonesia,” ujarnya pada Wisuda Program Diploma IV Pertanahan dan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Tahun Akademik 2022/2023 Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), Jumat (8/9/2023) malam.

Wisuda kali ini memang dilaksanakan malam hari di Pendopo Sasana Widya Bhumi STPN Jalan Tata Bumi Gamping Sleman. Hadir antara lain Sekda DIY Beny Suharsono mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, jajaran Forkompimda maupun perwakilan dari kampus di DIY.

Sebagai gambaran, Hadi Tjahjanto menyampaikan dari tahun 2017 jumlah bidang tanah bersertifikat tercatat baru 46 juta bidang di seluruh Indonesia.

Lulusan STPN Tahun Akademik 2022/2023 mengikuti wisuda di Pendopo Sasana Widya Bhumi STPN. (sholihul hadi/koranbernas.id)

“Saat itu, rata-rata per tahun Kementerian ATR/BPN bisa memproduksi sertifikat kurang lebih 500 ribu sertifikat. Pada tahun 2025, Kementerian ATR/BPN menargetkan seluruh bidang tanah di Indonesia terdaftar sebanyak 126 juta bidang tanah,” ungkapnya.

Menurut dia, inilah peluang kerja bagi para alumni STPN, mengingat hingga saat ini Kementerian ATR/BPN telah mendaftarkan tanah sebanyak lebih kurang 106,2 juta bidang dan lebih kurang 87,2 juta bidang yang sudah bersertifikat.

Maka, dia meminta para Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN se-Indonesia untuk menyalurkan dan memberdayakan para alumni STPN pada kantor-kantor pertahanan, terutama yang masih memiliki target PTSL cukup besar.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Ketua STPN, beberapa Kanwil Pertanahan sudah meminta lulusan STPN tahun akademik 2022/2023 ini. Mudah-mudahan segera terealisasi dan bergabung bersama tenaga kerja yang lain untuk menyelesaikan tugas, yaitu menyelesaikan program PTSL sehingga tahun 2025 nanti 126 juta bidang tanah bisa selesai dan tidak ada yang bermasalah,” kata dia.

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengikuti prosesi Sidang Terbuka Senat STPN sebelum memasuki tempat wisuda. (istimewa)

Kearifan budaya Yogyakarta, lanjut dia, dapat menjadi bekal para lulusan STPN mengarungi medan yang sebenarnya. Hadi Tjahjanto lantas mengutip salah satu filosofi Jawa sadhumuk bathuk sanyari bumi ingsun belani, pecahing dhadha wutahing ludira.

Artinya, walaupun hanya sejengkal tanah yang direnggut maka akan dibela sampai titik darah penghabisan. “Sebagai insan pertanahan, sejengkal tanah pun harus kita bela dan kita berikan kepada yang berhak yaitu masyarakat Indonesia. Kita semua harus punya rasa memiliki dan kebanggaan yang sama terhadap NKRI,” kata dia.

Sebagai menteri, dirinya sangat merasa terharu sekaligus terbantu karena banyak lulusan STPN yang telah mengabdi dan berkontribusi memiliki talenta hebat pada bidangnya masing-masing. “Banyak sekali pejabat eselon satu di Kementerian ATR/BPN adalah lulusan STPN dan ini sangat membanggakan,” ucapnya.

Mengingat dunia kerja membutuhkan sikap tegas dan fokus, dia wanti-wanti jangan sampai ada lulusan STPN menerima gratifikasi. Dia juga tidak ingin mendapatkan laporan adanya tindakan tidak terpuji misalnya hasil pengukuran yang bermasalah.

Sebagian tamu undangan yang menghadiri wisuda di STPN. (istimewa)

Ketua STPN Dr Ir Senthot Sudirman MS menyampaikan wisuda Program Studi Diploma IV Pertanahan yang ke-33 dan Wisuda Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral yang ke-27 kali ini jumlah wisudawan sebanyak 707 orang.

Mereka adalah lulusan Program Studi Diploma IV Pertanahan sebanyak 183 orang dan Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sebanyak 524 orang.

Wisudawan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, menurut dia, jumlah taruna yang berhasil lulus 524 orang.

Dari jumlah tersebut, 81 orang memperoleh predikat terpuji. Adapun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih Bagus Supriyanto mahasiswa asal Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,95 (dengan pujian).

ARTIKEL LAINNYA: Wabup Berikan Motivasi 132 Mahasiswa Beasiswa Sleman Pintar

Sedangkan peserta yang memiliki IPK tertinggi dari Jalur Kerja Sama adalah Widhiana Bangun Isti asal Provinsi Lampung dengan IPK 3,43 (sangat memuaskan).

Senthot menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri ATR/KBPN Nomor 11 Tahun 2017, lulusan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral STPN dapat diangkat menjadi Asisten Surveyor Kadaster (ASK) setelah lulus Ujian Lisensi.

Berdasarkan Permen ATR/Ka.BPN Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor Berlisensi, lanjut dia, para ASK dapat bergabung dengan Kantor Jasa Surveyor Berlisesni (KJSB) setelah memiliki sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sertifikat lisensi dari Kementerian ATR/BPN.

Dari hasil ujian kompetensi 31 Juli sampai 4 Agustus 2023 seluruh alumni STPN Program D1 PPK tahun ini dinyatakan lulus ujian kompetensi dimaksud dan telah dinyatakan kompeten sebagai Asisten Surveyor Kadastral Muda.

ARTIKEL LAINNYA: Ditemukan Wadah Air Era Majapahit di Situs Keputren Pleret Bantul

“Pada 18 Agustus 2023 mereka juga telah menempuh ujian lisensi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar Kementerian ATR/KBPN dan alhamdulillah semua peserta dinyatakan lulus,” kata Senthot.

Dikatakan, wisudawan Prodi D IV Pertanahan tahun ini semuanya murni peserta didik berasal dari umum (program reguler) dan dari kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). Artinya, tahun ini tidak ada wisudawan Prodi D IV Pertanahan yang berasal dari tugas belajar.

Menurut Senthot, sari wisudawan Program Studi Diploma IV Pertanahan yang berjumlah 183 orang ini, wisudawan yang berpredikat ”Dengan Pujian” berjumlah 93 Taruna (54,39 persen), predikat ”Sangat Memuaskan” 74 Taruna (43,27 persen) dan predikat ”Memuaskan” berjumlah 4 Taruna (2,34 persen). Secara keseluruhan IPK rata-rata untuk Prodi Diploma IV Pertanahan adalah 3,48.

Peserta Yudisium dari Jalur Reguler yang memiliki IPK tertinggi adalah Melyna Ariska Sari asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan IPK 3,85, sedangkan IPK terendah 2,86.

Peserta yang memiliki IPK tertinggi dari jalur kerja sama adalah Leonard Yuda asal Provinsi Bangka Belitung dengan IPK 3,55 dan IPK terendah 2,86. (*)