PPKM Level 3, Masyarakat Jangan Abai Protokol Kesehatan

PPKM Level 3, Masyarakat Jangan Abai Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengingatkan, agar masyarakat tetap patuh dan tidak abai dengan protokol kesehatan, kendati Kebumen sekarang masuk kategori PPKM level 3. Arif Sugiyanto mengatakan hal itu, ketika menyerahkan penghargaan kepada 200 relawan Covid-19 dan 26 jurnalis di Pantai Menganti, Kamis (9/9/2021) sore.

Relawan penerima penghargaan dari berbagai organisasi, karena dedikasinya dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Kebumen.

Arif Sugiyanto menyampaikan, apresiasi dan rasa hormat setinggi-tingginya kepada seluruh relawan yang sudah berjibaku bekerja keras membantu pemerintah, dalam upaya mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Kebumen, sehingga Kebumen turun di level 3.

“Ini adalah bentuk kerja nyata dari para relawan yang sudah sungguh-sungguh membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kebumen. Sehingga alhamdulillah, kondisi penanganan Covid-19 di Kebumen sudah semakin baik, dan kita sudah turun di level 3,” kata Arif Sugiyanto.

Meski Kebumen sudah turun di level 3, masyarakat diminta tidak euforia tanpa batas. Situasi ini harus disyukuri dengan terus menjaga disiplin protokol kesehatan.

“Jangan sampai Kebumen naik lagi ke level 4. Sebab ini, akan merugikan semua masyarakat,” pesanya.

Arif mengatakan, pihaknya melalui BPBD, juga menyiapkan program khusus untuk terus meningkatkan ketrampilan relawan dengan mengadakan pelatihan bersama. Relawan juga akan terus digandeng dalam hal penanganan bencana.

Bupati juga melantik Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) bagi para relawan dari sejumlah informasi. Para relawan ini disiapkan untuk membantu masyarakat dalam hal penanganan bencana. Pembentukan FPRB sejalan dengan program Desa Tangguh. Dengan strategi ini, pemerintah sudah menyiapkan tim kebencanaan di setiap desa.

Forum ini, katanya, bisa menjadi pusat pembelajaran, bagaimana menghadapi sebuah bencana itu bisa teratasi. Unit reaksi cepat relawan ini, sampai ada tingkat desa sampai RT/RW, maka bencana akan cepat teratasi.

Total ada 200 penghargaan yang diberikan kepada relawan serta kalangan jurnalis. Untuk relawan tersebar di 15 organisasi yang fokus dalam penanganan bencana. Seperti PMI, Ubaloka, Tagana, MDMC, Bagana, dan Baguna. (*)