PKBM Mandiri Siapkan Program Digital Marketing

PKBM Mandiri Siapkan Program Digital Marketing

KORANBERNAS.ID – Revolusi digital atau revolusi industri 4.0 yang berlangsung dahsyat berdampak pada semua lini kehidupan. Teknologi informasi (TI) seolah-olah dianggap segalanya. Perusahaan atau lembaga yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman hampir pasti tertinggal bahkan mungkin gulung tikar.

Inilah yang melandasi pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Mandiri” Jalan Samas Km 21 Dusun Karen Desa Tirtomulyo Kecamatan Kretek Bantul berkeinginan membuka program baru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi era sekarang.

“Sekarang ini semua serba digital. Agar programnya bisa berkesimbangunan kami merencanakan tahun depan membuka program digital marketing dan desain grafis,” ungkap Yuli Sutanta AMd, Pengelola PKBM “Mandiri”.

Saat mendampingi belasan siswanya berkunjung ke Kantor Redaksi Koran Bernas di Ndalem Pujowinatan Pakualaman Yogyakarta, Sabtu (24/8/2019), dia menyampaikan untuk merealisasikan program tersebut pihaknya menunggu turunnya aturan mengenai uji kompetensi yang sedang diproses oleh kementerian terkait di Jakarta maupun Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK).

Yuli, panggilan akrabnya, menyatakan sejak tahun 2000 PKBM “Mandiri” sudah membekali para lulusan lembaga ini dengan beragam jenis keterampilan. “Tahun ini ada pelatihan menulis ditambah lagi pelatihan aplikasi,” kata Yuli yang juga Ketua DPD Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FKPKBM) Bantul itu.

Menurut dia, PKBM memiliki banyak kelebihan. Peserta didik tidak hanya dibekali pelajaran seperti halnya di sekolah formal, misalnya Paket C dengan enam literasi dasar setara SMA, juga memperoleh keterampilan lebih.

“Peserta didik Paket C kami bekali pelatihan komputer aplikasi perkantoran. Setelah selesai dapat sertifikat uji kompetensi. Harapan kami mereka setelah lulus tidak hanya mendapatkan selembar ijazah,” ungkapnya. Artinya, peserta didik memperoleh nilai plus.

Mengenai kunjungan ke Koran Bernas kali ini, Yuli menyampaikan selain sebagai tindak pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan bekerja sama dengan Koran Bernas, beberapa bulan silam, kegiatan ini juga bagian dari proses pembelajaran.

Sekaligus, inilah salah satu kelebihan dari PKBM “Mandiri”. “Lembaga lain jarang bahkan tidak pernah melakukan kegiatan seperti ini,” tandasnya.

Pengelola PKBM “Mandiri” Yuli Sutanta AMd (kiri) menyerahkan cenderamata untuk Koran Bernas. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Gayung bersambut

Bagi PKBM “Mandiri”,  kerja sama dengan Koran Bernas selama ini ibarat gayung bersambut. Terbuka peluang untuk sharing pengalaman dan pengetahuan. Para siswa memperoleh kesempatan magang.

Di hadapan tamunya, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Koran Bernas, Putut Wiryawan, didampingi Divisi Iklan Christina Hesti Apri Wulandari memaparkan sejarah berdirinya Koran Bernas.

Dia juga menyampaikan seluk beluk kinerja media cetak dan online ini. Meski usianya relatif muda sejak berdiri 17 Juli 2017 namun memperoleh respons sangat besar dari masyarakat. “Awalnya kami online, karena masih banyak yang menginginkan cetak  akhirnya kami terbitkan edisi cetak berkala,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan tamunya mengenai media online dan cetak, Putut menjelaskan dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan. “Koran cetak keuntungannya kalau sudah tidak dipakai bisa untuk bungkus. Dikilokke,” katanya berkelakar.

Sedangkan kelebihan media online persebarannya sangat luas tidak kenal batas bahkan bisa diakses dari Kutub Utara asalkan terdapat jaringan internet. “Begitu upload langsung bisa dibaca,” kata dia.

Jurnalis senior yang hampir setengah abad malang melintang di belantara media massa itu mengakui saat ini koran cetak memasuki masa-masa suram. Ibarat orang sudah bau tanah. Faktor penyebabnya adalah kemajuan teknologi. Banyak media besar beroplah ratusan ribu eksemplar per hari kini terjun bebas.

Hal ini berbeda dengan era 1980-an. Zaman itu, koran ditunggu-tunggu meskipun baru sampai di tangan pembaca sehari setelah tanggal penerbitan. (sol)