PKBI dan Komunitas Disabilitas Berkolaborasi Mengatasi Krisis Iklim

PKBI Cabang Sleman telah menyalurkan bantuan peralatan bengkel kepada komunitas disabilitas.

PKBI dan Komunitas Disabilitas Berkolaborasi Mengatasi Krisis Iklim
PKBI Cabang Sleman bekerja sama dengan komunitas disabilitas di Kalurahan Wonokerto Turi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- PKBI Cabang Sleman menginisiasi sebuah langkah baru untuk memberikan dukungan kepada komunitas disabilitas di Kalurahan Wonokerto Turi. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya mencapai keadilan iklim, khususnya bagi perempuan dan disabilitas.

Sebagai bagian dari program tersebut, PKBI Cabang Sleman telah menyalurkan bantuan peralatan bengkel kepada komunitas disabilitas. Krisis iklim yang sedang berlangsung tidak hanya berdampak pada lingkungan, namun juga menimbulkan krisis kemanusiaan yang serius.

"Peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi telah mengakibatkan dampak langsung bagi kehidupan manusia. Krisis ini tidak hanya meningkatkan kerentanan kelompok rentan seperti komunitas disabilitas, tetapi juga memperparah kekurangan yang sudah ada dalam masyarakat," kata Ramadhani Tareq Kemal, Direktur eksekutif PKBI Cabang Sleman, melalui siaran pers, Selasa (2/4/2024).

Menurut dia, perubahan iklim harus diadaptasi dengan baik dan tidak boleh memperburuk keadaan. PKBI Cabang Sleman, bersama dengan komunitas disabilitas, berkomitmen untuk terus menjalankan kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

Upaya ini bukan hanya bagian dari strategi mitigasi dan adaptasi terhadap krisis iklim, tetapi juga sebagai peringatan bahwa krisis iklim adalah masalah kemanusiaan yang harus diatasi dengan serius.

ARTIKEL LAINNYA: IKG Kembali Menggelar Bazar Ramadan UMKM Diaspora Yogyakarta di Mall CBD Ciledug

Contohnya, gagal panen akibat cuaca ekstrem dapat memperburuk kemiskinan di desa, sementara kelompok yang kekurangan akses air bersih menderita akibat kemarau yang berkepanjangan.

"Salah satu inisiatif yang kami lakukan adalah pendirian bengkel terpadu untuk mempermudah masyarakat mengakses reparasi kendaraan bermotor secara rutin, terutama mereka yang memiliki kebutuhan spesifik seperti sepeda roda tiga," ujarnya.

Kadinsos Kabupaten Sleman, Mustadi, menyatakan harapannya program ini bermanfaat nyata bagi komunitas disabilitas dan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah Kabupaten juga siap memberikan bantuan pasca pelatihan, termasuk bantuan modal, untuk pengembangan program.

"Program ini melibatkan pemberdayaan berbagai kelompok rentan, termasuk kelompok disabilitas, melalui perlindungan sosial, rehabilitasi, dan pemberdayaan. Dinas Sosial akan terus memfasilitasi kelompok ini dan menggandeng Baznas untuk pengembangan lebih lanjut," jelasnya.

Eko Wahyudi mewakili Pemerintah Kalurahan Wonokerto menyampaikan harapannya disabilitas tidak boleh patah semangat, karena mereka memiliki kelebihan dan potensi yang dapat dikembangkan. "Kami selalu menyediakan bantuan dari berbagai pihak dan pemerintah agar disabilitas dapat mandiri," ujarnya. (*)