Perjalanan 20 Tahun Sekar Kedhaton Kotagede, dari Kuliner hingga Wisata Budaya
Resto ini berkembang jadi destinasi wisata budaya di kawasan Kotagede Yogyakarta.
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Sekar Kedhaton selama ini banyak dikenal sebagai salah satu ikon wisata kuliner. Sejak lima tahun terakhir, resto ini berkembang jadi destinasi wisata budaya di kawasan Kotagede Yogyakarta.
"Kami memang sejak lima tahun terakhir berupaya mengenalkan lebih dekat kawasan Kotagede pada pengunjung. Apalagi selain warga lokal, pengunjung yang datang ke sini juga banyak didominasi wisatawan mancanegara," kata Aldi Fadlil Diyanto, Board of Director Sekar Kedhaton, di sela perayaan 20 Tahun Sekar Kedhaton, Sabtu (8/2/2025) malam.
Sebagai destinasi wisata, pengelola Sekar Kedhaton berupaya menggerakkan dan tumbuh bersama masyarakat sekitar, menggagas paket wisata yang membawa pengunjung melakukan aktivitas seru di kawasan Kotagede.
Sekar Kedhaton mencoba berkolaborasi dengan kampung wisata untuk tur pengunjung. Ada beberapa situs menarik di kawasan tersebut yang bisa dikunjungi seperti Makam Raja Kotagede.
Cagar budaya
Wisatawan juga bisa mengunjungi Ansor Silver yang bangunannya merupakan cagar budaya. Mereka bisa menjelajah, memperoleh pengalaman mengikuti cara pembuatan berbagai barang dengan bahan perak.
"Nantinya wisatawan juga bisa ikut latihan menari dan jemparingan juga melihat pembuatan perak bahkan makanan seperti kipo," jelasnya.
Selama perjalanan 20 tahun, restoran yang mempunyai bangunan cagar budaya tersebut terus berbenah diri. Selain menawarkan budaya masa lampau dengan cerita-cerita di dalamnya, sejumlah kuliner tradisional juga dikenalkan.
Apalagi kawasan Kotagede yang memiliki nilai budaya tinggi dan merupakan lokasi Kerajaan Mataram Islam dahulu memiliki sejarah panjang kuliner kerajaan. Selain itu sejumlah menu baru juga disajikan bagi pengunjung. Di antaranya Lumpia Gudeg dan Dimsum yang merupakan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa.
"Kami ingin jadi destinasi wisata Kotagede dengan Kerajaan Mataram Islam bisa dikenal lebih luas lagi. Kami juga angkat masakan masa lampau menjadi menu signature agar orang semakin mengenal," ungkapnya. (*)