Pembelajaran Tatap Muka Usai Lebaran Belum Pasti

Pembelajaran Tatap Muka Usai Lebaran Belum Pasti

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan sampai saat ini belum bisa memutuskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai usai lebaran. Pemerintah setempat belum bisa memberikan izin.

Arif mengatakan itu usai salat Tarawih dan silaturahmi di Masjid Nurul Ulum Dukuh Kenayan Desa Balingasal Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen, Selasa (27/4/2021). Hingga kini kasus Corona masih cukup tinggi. Inilah alasannya kenapa kegiatan sekolah tatap muka belum bisa dilaksanakan.

“Setiap kita akan memutuskan kegiatan sekolah tatap muka atau kegiatan yang sifatnya besar melibatkan orang banyak, pasti Satgas Covid-19 akan rapat dulu dengan bupati, wakil bupati dan Forkompinda, baik dengan TNI dan Polri. Semuanya,” kata Arif.

PTM perlu banyak tahapan dan pertimbangan yang matang. Tidak bisa menerka-nerka serta tak bisa diputuskan begitu saja. Sebab data kasus Covid-19 selalu berubah-ubah. Pihaknya meminta masyarakat bersabar.

Pemkab tidak bisa memprediksi dari sekarang. “Setelah kita rapat, kemarin sempat ada imbuan SMK dan SMA melakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi ternyata karena kasus Corona masih tinggi. Uji coba belum bisa diadakan,” ungkapnya.

Pemkab masih menunggu program vaksinasi untuk guru. Pemerintah kabupaten sifatnya menunggu arahan dan intruksi pusat, karena program vaksinasi sepenuhnya ada di pemerintah pusat.

“Vaksin guru sifatnya kita menunggu dari pusat, vaksin ini kan program dari pusat. Kita tidak bisa menentukan sendiri kapan waktunya, ini program nasional, menyeluruh. Kita hanya berharap Kebumen ada penambahan vaksin,”  ujar Arif.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penganan Covdi Kebumen, rata-rata per hari ada 14 orang terpapar, dengan angka kematian 4,3 persen atau 314 orang. Arif mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Pengamatan koranbernas.id, meskipun pembelajaran tatap muka belum diizinkan, sejumlah SD dan SMP lebih sebulan terakhir ini menyelenggarakan PTM. Sekolah memang menerapkan protokol kesehatan. Namun, penerapan protokol kesehatan, tidak berarti sekolah boleh menyelenggarakan PTM. (*)