Pasien PDP Meninggal Usai Melahirkan, Suami Ngotot Ikut Memandikan Jenazah
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RS Panembahan Senopati, Bantul meninggal dunia, Senin (4/5/2020) pagi usai melahirkan anaknya yang keempat berjenis kelamin laki-laki. Pasien perempuan berinial Erl (36 tahun) warga Kecamatan Pajangan itu setelah diisucikan oleh petugas kemudian dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di pemakaman desa tempat tinggalnya, Senin (4/5/2020) siang.
Saat di RS, sang suami berinisial MDA (40 tahun) yang berprofesi sebagai sopir travel bersikeras ikut memandikan dan mengurus jenazah sang isteri. Kemudian pihak RS menghubungi Polsek Bantul perintis dan petugas Polsek Bripka Bangun dan Brigadir Isyulianto datang.
Mengenakan APD lengkap, dua petugas itu ikut mengawal perawat yang memandikan serta mengurus jenazah Erl. Akhirnya suami korban, setelah diberi pengertian, bisa menerima jenazah Istrinya dimandikan dan diurus oleh pihak perawat RSUD Bantul sesuai Protap Covid-19.
“Benar pasien yang meninggal tersebut adalah pasien PDP, yakni menunjukan gejala mengarah ke Covid-19. Hasil tes swab hingga saat ini belum keluar. Kalau rapid test, dari informasi yang saya dapatkan, negatif,” kata dr Sri Wahyu Joko Santoso, juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, kepada koranbernas.id. Dari informasi RS, pasien dirawat sejak tanggal 28 April lalu.
Sementara dari data yang dikumpulkan di lapangan, diketahui keluarga MDA ini kontrak rumah di sebuah perumahan wilayah Pajangan. Selama hidupnya, Erl yang memiliki 4 anak tersebut, merupakan ibu rumah tangga yang menjadi kader Posyandu di lingkunganya.
Saat meninggal, lokasi pemakaman disiapkan oleh Pemerintah Desa tempat keluarga pasien tinggal bersama Bhabinkamtibmas. Pemakaman dilakukan oleh petugas menggunakan APD lengkap, dan anggota kepolisian dari Polsek Pajangan untuk mengamankan jalur dan TKP jangan sampai ada warga masyarakat yang mendekat. (eru)