Nama Besar Muhammadiyah Jadi Pilihan PT KAI Daop 6 Kerja Sama dengan RS UAD
Kerja sama dengan RS UAD membuat para pegawai PT KAI Daop 6 memiliki lebih banyak pilihan akses layanan kesehatan.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta resmi menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (RS UAD). Nama besar organisasi Muhammadiyah serta kampus UAD menjadi salah satu pertimbangan kerja sama tersebut.
Penandatanganan naskah perjanjian kerja sama dilaksanakan, Rabu (31/7/2024), di lantai empat RS UAD Jalan Cindelaras Raya 33 Wedomartani Sleman, oleh Manajer Kesehatan PT KAI Daop 6 Yogyakarta dr Adrian Ahmad dan Direktur Utama RS UAD dr Mualim Hawari MMR.
“Kami memilih RS UAD karena, pertama, terkait dengan kualitas layanan kesehatannya. Kedua, nama besar organisasi Muhammadiyah dan kampus UAD. Jadi, harapan kami kerja sama ini bisa memenuhi layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh para pegawai PT KAI Daop 6 Yogyakarta,” ungkap dokter Adrian kepada wartawan usai penandatangan kerja sama.
Selama ini, lanjut dia, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan berbagai klinik, optik, rumah sakit hingga total keseluruhan mencapai 36 provider guna melayani tiga ribu pegawai beserta keluarganya memperoleh layanan kesehatan.
Sesi foto bersama usai penandatanganan kerja sama antara RS UAD dan PT KAI Daop 6 Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Disebutkan, layanan menggunakan dana swakelola. “Dengan swakelola kita memperbanyak kerja sama, salah satunya dengan RS UAD,” jelasnya.
Pertimbangan lainnya, kata Adrian, khusus di wilayah Ring Road Utara, PT KAI Daop 6 Yogyakarta belum memiliki provider yang melayani kesehatan para pegawai perusahaan milik negara itu. “Di wilayah Ring Road Utara ini kami kan belum punya provider,” tambahnya.
Artinya, kerja sama dengan RS UAD membuat para pegawai PT KAI Daop 6 memiliki lebih banyak pilihan akses layanan kesehatan. “Mudah mudahan kerja sama ini bisa memaksimalkan layanan,” harapnya.
Dokter Mualim Hawari menyampaikan melalui kerja sama tersebut diharapkan RS UAD mampu memberikan layanan paripurna. Ini sejalan dengan komitmen rumah sakit tersebut yaitu menolong dengan ramah.
“Kenapa menolong, bukan merawat? Karena menolong itu general, yang harus kita openi bukan hanya pasien tetapi juga masyarakat. Seperti dikatakan oleh dokter Adrian, coverage-nya harus ditingkatkan sehingga memudahkan bagi karyawan PT KAI Daop 6 Yogyakarta dan keluarganya,” ujarnya.
Dengan visi tersebut ternyata membuat RS UAD yang sebelumnya hampir tidak dikenal saat ini semakin terkenal. Ibaratnya, dulu mencari juru parkir saja susah sebaliknya sekarang justru susah untuk mencari tempat atau lokasi parkir rumah sakit.
“Kami sudah menyiapkan lahan 2.200 meter persegi hanya untuk parkir,” ujarnya. Inilah makna dari tidak sekadar merawat tetapi bermanfaat bagi masyarakat. (*)