Museum Masuk Sekolah, Sebagai Pusat Wisata Budaya dan Edutainment

Museum Masuk Sekolah, Sebagai Pusat Wisata Budaya dan Edutainment

KORANBERNAS.ID -- Museum Benteng Vredeburg merupakan salah satu Museum Sejarah yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Museum yang semula merupakan benteng ini terkait erat dengan berdirinya Kasultanan Yogyakarta. Museum ini memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, penyajian, publikasi, dan fasilitasi di bidang benda dan sejarah pejuangan bangsa Indonesia di wilayah Yogyakarta.

Dalam rangka mentransformasikan informasi yang dimiliki museum kepada generasi muda. Museum Benteng VredeBurg melakukan kegiatan publikasi melalui kegiatan Museum Masuk Sekolah (MMS) selama tiga hari, sejak 29-31 Oktober 2019.

Setelah beberapa tahun sebelumnya Kegiatan Museum Masuk Sekolah dilaksanakan di sekitar wilayah kota Yogyakarta kali ini pada akhir 2019, kegiatan museum masuk sekolah digelar di SMA Negeri 1 Kalasan Yogyakarta yang berjarak hampir 20 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.

Koordinator kegiatan museum masuk sekolah Darsono, mengatakan bahwa upaya penyebaran ini dilakukan demi pemerataan kunjungan museum agar supaya tidak hanya terpusat di tengah kota saja.

"Kita merasa perlu untuk juga memberikan salah satu pilihan tempat berwisata kepada para pelajar dan anak-anak untuk dapat menikmati koleksi museum Vredeburg Yogyakarta tanpa harus jauh-jauh datang ke pusat kota," paparnya disela-sela pembukaan MMS, Selasa (29/01/2019).

Ia menambahkan, Meskipun koleksi tidak selengkap yang ada di museum Benteng Vredeburg, namun kali ini kami juga membawa beberapa benda yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.

Antara lain, lanjutnya, sebuah sepeda onthel yang pernah digunakan oleh tentara rakyat untuk berpindah-pindah tempat pada masa perang gerilya. Selain itu juga dipamerkan mesin ketik merk Royal milik PB Kedaulatan Rakyat yang pada masa itu merupakan mesin ketik bersejarah dalam pembuatan surat kabar ada di Yogyakarta dan sekitarnya pada saat masa perang kemerdekaan.

"Selain itu ada juga koleksi masterpiece milik Benteng Vredeburg Yogyakarta, yaitu sebuah dokumen berbahasa Belanda yang ditandatangani oleh Dr Soetomo, dokumen ini merupakan ijazah pendidikan Soetomo waktu itu," imbuh Darsono.

Koleksi ini, lanjut Darsono, bahkan sempat diminta oleh arsip Nasional untuk dijadikan koleksi, tetapi museum Benteng Vredeburg tidak mengijinkan.

Sementara kepala museum benteng Vredeburg Suharja, menyampaikan Keberadaan Museum berperan sebagai lembaga pengembangan budaya nasional dan nilai-nilai sejarah bangsa.

"Di museum tersedia informasi berbagai aspek kebudayaan yang dapat memunculkan inspirasi sehingga akan menumbuhkan kreativitas yang inovatif dalam pengembangan budaya nasional. Dalam dunia pendidikan museum dapat dijadikan wisata budaya yang bernuansa edutainment," tandasnya. (yve)