Minimalisir Ketidakpastian, Mahasiswa Harus Kelola Keuangan Sejak Dini

Minimalisir Ketidakpastian, Mahasiswa Harus Kelola Keuangan Sejak Dini
Kuliah umum “Jago Investasi Sejak Muda, Emang Bisa?” di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Kamis (6/6/2024). (yvesta putu ayu/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Generasi Z (gen Z) yang mendominasi lingkungan belajar di universitas saat ini, dihadapkan pada tantangan dalam mewujudkan kemandirian finansial. Salah satu tantangannya mengembangkan kemampuan pengelolaan keuangan secara bijak dan sejak dini.

“Pengelolaan keuangan yang baik perlu dilakukan sejak dini agar meminimalisir ketidakpastian dan ketidaktahuan dalam mempersiapkan masa depan,” ungkap Head of Transaction Services PT Bank Jago Tbk Widiarto Proboprasetyo pada kuliah umum berjudul “Jago Investasi Sejak Muda, Emang Bisa?” yang berlangsung di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Kamis (6/6/2024).

Menurut Widiarto, saat ini semakin banyak aplikasi keuangan digital yang memudahkan generasi muda untuk mengelola keuangan. Salah satunya menggunakan Aplikasi Jago dengan fitur Kantong (Pockets) di dalamnya. 

Bank Jago sendiri merupakan bank berbasis teknologi tertanam di dalam ekosistem digital Indonesia.

Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago (Jago App) yang dirancang untuk dapat tertanam di berbagai ekosistem digital, serta dapat disesuaikan dan dipersonalisasi dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Dalam mengelola kebutuhan-kebutuhan nasabah, Jago App menggunakan fitur Kantong (Pockets). Nasabah dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan dan keinginan.

Nasabah dapat membuat hingga 60 kantong, yang memiliki nomor rekening yang berbeda untuk setiap kantongnya. Ini memudahkan pengguna untuk mengatur dana masuk dan keluar langsung dari kantong yang diinginkan.

"Fitur Kantong mempermudah kita dalam mengelola keuangan untuk masing-masing tujuan. Maka dana khusus untuk tujuan tertentu, misalnya tabungan untuk pengeluaran tiba-tiba, tabungan hasil side job, tabungan untuk beli kendaraan, tidak bercampur dengan tujuan lainnya. Maka tujuan keuangan lebih mudah tercapai,” tutur Widiarto.

PR & Corporate Communication Lead PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id), William, menambahkan setiap orang berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik melalui investasi yang benar di pasar modal. 

Menurut William, sebagai aplikasi investasi digital terdepan di Indonesia, Bibit melihat kemitraan dengan Bank Jago sebagai sesuatu yang strategis dalam memberikan layanan investasi yang mudah, aman, dan seamless bagi jutaan investor ritel di lebih dari 500 kota di Indonesia.

“Kolaborasi dengan Bank Jago hadir lewat beragam fitur inovatif di Aplikasi Bibit dan Jago yang memudahkan pengguna berinvestasi secara aman, mudah, cepat, dan tentunya seamless. Selama hampir tiga tahun, kolaborasi kami telah membantu banyak masyarakat Indonesia dalam menyusun, berdisiplin, dan mencapai tujuan-tujuan keuangan mereka,” paparnya.

Aplikasi Jago dan Bibit banyak digunakan nasabah untuk perencanaan keuangan masa depan, yakni dengan membuat Kantong untuk dana darurat (emergency fund) dan dana pensiun. Sebanyak 50 persen nasabah yang menyimpan dana darurat memilih produk reksa dana yang memiliki opsi pencairan instan (Instant Redemption) karena dapat membantu pengaturan arus kas lebih fleksibel. (*)