Mbah Bardi Inginkan Konstelasi Politik Sehat Jelang 2024

Mbah Bardi Inginkan Konstelasi Politik Sehat Jelang 2024

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI H Subardi, menginginkan konstelasi politik berjalan sehat, menjelang perhelatan akbar Pemilu 2024. Untuk itulah, sosok yang biasa dipanggil Mbah Bardi ini, terus mendorong semua pihak mengedepankan politik kebangsaan, yang menjunjung tinggi sikap moderat.

Dalam rilis yang dikirimkan tim media, H Subardi di berbagai kesempatan selalu menyampaikan pentingnya para tokoh, pejabat, para wakil rakyat dan politikus memupuk sikap dan pandangan politik yang berkebangsaan. Sikap moderatis ini amat penting, di tengah perbedaan pandangan maupun gerakan politik.

“Sikap jalan tengah ini akan terus kita dorong. Menjelang 2024, pasti akan muncul perbedaan dan gesekan. Maka kita perlu politik kebangsaan agar perbedaan itu menjadi energi positif. Kita ingin kontestasi politik berjalan sehat,” kata Subardi.

Hal yang sama, ia sampaikan saat menggelar sosialisasi 4 Pilar Bangsa di kawasan Seturan Sleman, Kamis, (28/07/2022). Di depan tamu undangan yang hadir, Mbah Bardi menegaskan, sikap politik kebangsaan bukan sikap pribadi dirinya sendiri. Semangat yang sama, sebelumnya telah ditekankan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, saat pengukuhan gelar doktor honoris causa di Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Brawijaya Malang.

Dalam pandangan Surya Paloh, moderatisme politik mengandung prinsip etika dan moral agar perjuangan politik berada di rel kebangsaan.

Politik kebangsaaan berorientasi pada penegakan konsensus bangsa. Konsep ini akan merancang kepentingan politik menjadi kepentingan bangsa yang utuh. Para pelaku politik akan melahirkan karya untuk membangun bangsa.

“Ini menjadi prinsip agar perjuangan politik kita tidak melebar dari rel konsensus bangsa. Intisari 4 pilar ada di dalam political nation itu,” urainya.

Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) dihadiri kelompok koperasi dan perwakilan organisasi Usaha Kecil Mikro Menengah di Jogja. Subardi beralasan, kelompok penggerak ekonomi kerakyatan inilah yang harus diperhatikan dari kerja-kerja politik.

“Kerja politik itu haruslah menyejahterakan, haruslah memberdayakan. Sebab, politik tanpa arah kebangsaan akan melahirkan pergerakan yang semu tak berguna,” terangnya. (*)