Matra Kriya Fest 2022 Suguhkan Keajaiban Seni

Matra Kriya Fest 2022 Suguhkan Keajaiban Seni

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Matra Kriya Fest (MKF) 2022 dihelat lagi di Taman Budaya Yogyakarta 21-28 Mei 2022-. Pada event kali ini Matra Kriya Fest mengangkat tema From Hands to Something atau Hasta Makirtya Rupa dengan menampilkan 51 karya seniman muda yang berasal dari berbagai daerah. Ada 18 karya seniman undangan, 30 karya batik dari desa budaya dan 9 produk kreatif.

Konsep dasar Matra Kriya Fest 2022 adalah hendak menyuguhkan keajaiban seni yang dihadirkan lewat sentuhan tangan seorang seniman untuk menghasilkan sebuah karya. Karena karya seni tidak bisa lepas dari konsep atau gagasan, pilihan material dan proses yang dilakoni seniman.

Hubungan ketiga hal ini sangatlah intim. Bagi seniman, material tidak dapat dipisahkan dari masalah konseptual dan realisasi nyata dalam berkarya. Kecerdasan dan aspek craftmanship seniman dalam memanipulasi material inilah yang kemudian memberi nilai lebih atas ekspresi konseptual.

"Seni Kriya sebagai salah satu cabang seni rupa yang menghasilkan benda kerajinan bernilai seni dan membutuhkan keahlian tangan (craftmanship) yang tinggi untuk menciptakannya merupakan kekayaan nusantara yang berharga," papar Dian Lakhsmi Pratiwi, Kundha Kabudayan DIY saat membuka Matra Kriya Fest, Sabtu (21/5/2022), di Taman Budaya Yogyakarta.

Bila menyebut kebudayaan, lanjut Dian, tentu tidak akan lepas dari aspek materi kebudayaan yang tidak sedikit menjadi hasil karya seni yang adi luhung seperti batik, keris, wayang, dan lain sebagainya yang telah menjadi warisan budaya benda.

"Karya-karya empu yang mumpuni telah menjadi identitas dari kebudayaan kita sedari dulu, sehingga tidak berlebihan bila kami menempatkan karya seni kriya sebagai satu cabang seni yang penting untuk dikembangkan," ujarnya.

Diharapkan melalui penyelenggaraan MKF ini seniman dapat melahirkan karya yang menampilakan ornamen unik, menyuguhkan detail, serta eksperimen media baru yang akan memperkaya dimensi kompleksitas kekaryaan. Tidak hanya menunjuk pada kemampuan seniman dalam mengartikulasikan fragmen imaji mereka, tetapi juga dengan pertimbangan material untuk mencapai gagasan tersebut.

"Pada akhirnya melalui pemahaman ini, kompleksitas seniman terkait gagasan estetik yang beradu dengan material yang digeluti, ikut membentuk karakter yang merujuk pada kekhasan kekaryaan yang dihasilkan oleh seniman," lanjutnya.

Perhelatan ini sebagai upaya membangkitkan kembali gairah berkesenian kepada seniman-seniman kriya setelah dua tahun diterpa badai pandemi.

Saat pembukaan MKF diumumkan 12 seniman muda yang berhasil menjadi nominasi untuk mempresentasikan karyanya pad 24 Mei 2022.

Dari hasil presentasi ini, juri yang terdiri dari Novi Bamboo, Alvi Luviani dan Lejar Daniarta Hukubun akan memilih empat karya seniman yang beruntung sebagai pemenang. (*)