Klitih di Jogja Kembali Marak, Siswa SMA Muha Tewas Saat Sahur
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kasus kejahatan jalanan dan kenakalan remaja yang populer dengan istilah 'klitih' di Yogyakarta kembali terjadi.
Kali ini, seorang pelajar putra SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bernama Daffa Adzin Albazith menjadi korban klitih. Daffa mendapat bacokan, Minggu (3/4/2022) dini hari, ketika hendak mencari makan sahur.
Pelajar berusia 16 tahun itu akhirnya tewas bersimbah darah akibat serangan senjata tajam membabi buta. Daffa sempat dilarikan ke rumah sakit oleh petugas Patroli Sabhara Polda DIY di sekitar Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta.
Direktur Ditreskrim Umum Polda DIY, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, Senin (4/4/2022) siang, menyebutkan, korban ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 02:10 WIB.
"Kami menemukan seorang laki-laki mengalami luka di muka. Korban sudah tak sadarkan diri," ujar Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, usai olah TKP.
Korban diketahui merupakan anak anggota legislatif di DPRD Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr Hardjolukito
"Luka di muka yang diakibatkan kekerasan senjata tajam," tutur Dirreskrimum.
Hasil olah TKP yang dilakukan di sekitar Jalan Gedongkuning ditemukan adanya dugaan penganiayaan terhadap korban. Serangan terhadap korban diduga bermula ketika korban melintas di selatan Kantor Kalurahan Banguntapan.
Ade mengungkap keterangan saksi yang menyebutkan, jika korban sebelumnya sempat dibuntuti sejumlah pengendara motor yang diduga kuat merupakan pelaku.
"Pelaku diduga menggunakan kendaraan motor roda dua, dua kendaraan. Satu kendaraan ditumpangi dua orang dan satu ditumpangi tiga orang," urai Ade.
Pria yang baru tiga bulan menduduki posisi Dirreskrimum itu memaparkan, sejauh ini jajarannya masih mendalami TKP dan mencari saksi beserta barang bukti. Termasuk menggali petunjuk dari rekaman kamera pengawas CCTV di sekitaran lokasi.
"Kami berharap kita antisipasi bersama, mohon dengan hormat orangtua mengingatkan putra putrinya tidak melakukan aktivitas pada larut malam," tandasnya. (*)