Kirab dan Pentas Budaya Lustrum IV SMKN 1 Pundong Meriah

Sepanjang rute masyarakat tampak antusias menyaksikan jalannya kirab budaya.

Kirab dan Pentas Budaya Lustrum IV SMKN 1 Pundong Meriah
Pentas seni tari "Gejuk" oleh siswa SMK Negeri 1 Pundong Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dalam rangka Lustrum IV atau usia 20 tahun, SMK Negeri 1 Pundong menggelar kirab budaya, Minggu (19/11/2023). Peserta kirab berjalan sekitar tiga kilometer start dari sekolah di Dusun Menang Kalurahan Srihardono Pundong Bantul dan finish di Lapangan Tulung.

Mengambil tema kearifan lokal, para siswa mengikuti kirab dengan mengenakan jarit maupun busana tradisional, serta membawa gunungan hasil bumi. Ada juga yang mengenakan busana daur ulang dari sampah plastik dan kertas yang dibuat baju nan indah.

Kirab yang berlangsung meriah itu diiringi grup kesenian yang tumbuh dan dilestarikan di sekolah yakni seni "Gejuk". Sepanjang rute masyarakat tampak antusias menyaksikan jalannya kirab budaya. Begitu finish, dilakukan pentas seni  "Gejuk” di mana penari, pengiring gamelan dan sinden semua dilakukan oleh siswa.

Kepala SMK Negeri 1 Pundong, Sutopo SPd, mengatakan selain dalam rangka peringatan ulang tahun, kirab ini juga dalam rangka panen karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah tersebut.

Kirab budaya dalam rangka lustrum IV SMK Negeri 1 Pundong Bantul, Minggu (19/11/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

"Dalam satu tahun kita menggelar tiga kali projek dan ini adalah ketiga. Harapannya akan tumbuh semangat kebersamaan, kerukunan, gotong royong, musyawarah dan karakter positif lain sebagai nilai-nilai Pancasila dalam diri siswa. Sebab untuk bisa menghasilkan kirab ini, tentu para siswa melalui proses bermusyawarah, bekerja sama dan lainnya. Hal inilah yang menjadi penilaian," katanya.

Di dalam P5 semua siswa dari lima Program Keahlian (jurusan) di SMK Negeri 1 Pundong turut serta. Meliputi Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam, Teknik Audio Video, Teknik Elektronik, Teknik Instalasi Tenaga Listrik serta Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi.

"Kirab budaya ini juga sebagai wujud bahwa sekokah kami menjadi salah satu sekolah penjaga budaya Jogja. Maka seni tradisional kita lestarikan. Juga nilai-nilai kesopanan, gotong royong, andhap asor kita masukkan dalam pembelajaran yang kita lakukan," katanya. (*)