Ketika Kaum Ibu Belajar Membuat Ayam Kriuk Nan Lezat

Ketika Kaum Ibu Belajar Membuat Ayam Kriuk  Nan Lezat

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 33 peserta, mayoritas kaum ibu, terlihat sibuk memotong ayam, mencuci, memberi bumbu dan menggorengnya dalam pelatihan kuliner Desa dan Jamaah Masjid bersama KSPPS BMT Artha Amanah Sanden di Balai Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Bantul, Kamis (29/10/2020) pagi hingga sore hari.

Mereka membuat resep Ayam Kriuk  dengan bimbingan dari Bisma Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) serta pendampingan dari Radiomu Jogja PWM DIY. Juga dilakukan  demo pembuatan thaite dan mie ayam goreng serta minuman tradisional.

Kegiatan yang mendapat dukungan dari Ketua Pengurus 2 KSPPS BMT Artha Amanah, Ir Bambang Edy Asmoro, tersebut saat pembukaan dihadiri wakil PBMT Maal DIY, Salahudin Al Ayubi, Lurah Desa Murtigading, Drs Sutrisno, serta Direktur Pelaksana Radiomu, Jumarudin

“Jadi kegiatan ini hasil kolaborasi antara KSPPS BMT Artha Amanah melalui divisi kantor layanan Lazismu dengan Bisma FE UAD dan  Radiomu,” kata Muhammad Farid Hadianto SE, Kepala Kantor Lasismu BMT Artha Amanah Sanden, kepada koranbernas.id di lokasi.

Para peserta terdiri unsur jamaah masjid, dhuafa, penyandang disabilitas serta ustadz dan ustadzah.

“Pelatihan ini bukan yang pertama kali kami lakukan. Sebelumnya kami juga sudah melakukan pelatihan pembuatan dawet dengan peserta teman-teman disabilitas. Kemudian ada pelatihan digitalisasi pemasaran serta pembuatan marketplace lokal yang nantinya menampung 30 toko kelontong di Sanden dan sekitarnya untuk bisa menjual produk mereka secara online,” kata Farid.

Dengan demikian, lanjutnya, konsumen atau marketnya juga semakin luas. “Sekarang sedang dalam tahap pembuatan aplikasinya,” tambahnya.

Bukan hanya pemasaran saja, namun  pihaknya juga akan membantu dalam hal permodalan. Baik permodalan lunak ataupun hibah kelola.

Sementara Jumarudin mengatakan, Radiomu melakukan kerja sama dengan semua kantor layanan Lazismu di setiap kecamatan se DIY. “Setelah diklat kuliner, makanan dan minuman seperti ini, maka Radiomu akan membantu memasarkanya,” kata Jumarudin.

Radiomu juga akan mengkomunikasikan kepada pihak Lazismu atau BMT setempat untuk mendampingi permodalan dan pengembangan usahanya.

“Jadi produksi diperhatikan, pengembangan modal diperhatikan, pemasaran juga diperhatikan,” katanya.

Maka dalam diklat bukan hanya melibatkan kantor layanan Lazismu, namun juga menggadeng prodi bisnis jasa makanan dari kampus UAD Yogyakarta.

“Relasi dari berbagai pihak akan kita sinergikan, juga menjalin silaturahmi dengan banyak orang dan tentu tetap semangat. Harapannya setelah ini akan berkesinambungan sehingga saling tolong-menolong dalam peningkatan ekonomi,” katanya.

Termasuk bagaimana nantinya anggota BMT Artha Amanah kurang lebih sebanyak 10.000  orang bisa juga menjadi konsumen militan dari produk-produk tersebut.

“Saya berharap di setiap kecamatan, terlebih yang ada kantor BMT Artha Amanah-nya, ada yang memproduksi dan ada yang memasarkan. Karena tidak semua orang mampu memproduksi dan memasarkan. Jadi nanti ada kerja sama,” katanya.

Muara dari semuannya adalah bagaimana mereka yang sebelumnya mustahik (penerima) menjadi muzakki (pemberi). (*)