Kader Penggerak Jadi Garda Terdepan Kesehatan Masyarakat
Penyakit Tidak Menular seperti Diabetes Militus atau Hipertensi banyak bermuculan.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Keberadaan kader kesehatan sangat penting. Mereka ikut berperan meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kesehatan. Selama ini banyak warga yang lalai menjaga kesehatan.
Akibatnya penyakit Tidak Menular seperti Diabetes Militus atau Hipertensi banyak bermuculan di masyarakat. Pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) para kader kesehatan sangat penting dilakukan.
FKG, FKKMK dan FTP Universitas Gadjah Mada (UGM) pun menggagas peningkatan program kesehatan yang bersumber daya masyarakat melalui penyegaran pengetahuan kader dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penggerak masyarakat.
Program ini merupakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Desa Binaan yang didanai oleh UGM guna mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan diikuti sekitar lebih dari 60 kader mengikuti penyegaran materi untuk menunjang tugasnya sebagai penggerak utama masyarakat," ujar Elastria Widita, Ketua Tim Pengusul Program PkM Desa Binaan 2023 di sela Optimasi Peran Kader pada Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Senin (24/7/2023) di Kalurahan Caturtunggal Depok Sleman.
Mengusung materi berjudul Optimasi Peran Kader dalam Pengembangan Program UKBM yang Berkualitas, pelatihan dihadiri sejumlah narasumber. Di antaranya Wahyudi Istiono dari FKKMK UGM dan Regina TC Tandelilin selaku pengarah program.
Program ini diharapkan mampu mengoptimalkan peran masyarakat dalam upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (KBM) menuju Desa Siaga Aktif Mandiri. Para kader kesehatan pun ikut menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan.
“Kita tingkatkan secara berkala, kami dari tiga fakultas ini berupaya bagaimana masyarakat bisa mengupayakan segala macam program sehingga jika mereka terganggu kesehatannya bisa menyelesaikan masalah secara mandiri,” jelasnya.
Pelatihan kader ini termasuk cara berinteraksi kepada masyarakat, memberikan pendampingan kepada masyarakat, edukasi, memberikan penyuluhan kemudian melakukan skrining jika diperlukan masyarakat.
Seksi Kesehatan Masyarakat Puskesmas Depok 3, Ardhitya Sejati, mengungkapkan para kader kesehatan saat ini tidak hanya berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan namun juga melakukan intervensi langsung kepada sasaran.
“Mereka sudah dilatih melakukan intervensi kepada keluarga. Masing-masing kader itu sudah ada job deskripsinya sesuai dengan peranannya masing masing, ada kader pendamping keluarga, kader balita dan juga kader lansia. Kami sangat terbantu oleh peran para kader ini karena jika puskesmas yang langsung turun ke lapangan itu hampir tidak mungkin. Yang paling tahu permasalahan adalah para kader tersebut bukan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas," tambahnya. (*)