Industri Furniture Jadi Andalan Bantul

Industri Furniture Jadi Andalan Bantul

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi dunia tidak hanya mengancam kesehatan tetapi juga berdampak pada perekonomian nasional. Ekonomi melambat sehingga daya serap tenaga kerja sektor industri berkurang. Pengangguran meningkat.

Pada masa program vaksinasi dan pemulihan ekonomi yang digenjot pemerintah, industri furniture merupakan salah satu bidang yang bisa diandalkan.

“Jika sebelumnya pertanian mendominasi perekonomian di Bantul, beberapa tahun terakhir industri furniture melampaui hal tersebut," papar Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul, saat membuka Diklat three-in-one sektor furnitur dan kerajinan, Senin (15/3/2021) di Kelurahan Gadingsar, Kapanewon Sanden.

Menurut dia, diklat ini tepat dilaksanakan saat menyongsong kebangkitan kembali industri mebel dan craft usai terdampak pandemi setahun ini.  “Kita harapkan industri yang seret dapat kembali bergeliat,” kata dia.

Untuk mendorong pertumbuhan industri nasional tersebut, terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian yaitu investasi, teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Dari tiga pilar tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM yang melimpah.

Timbul Raharjo selaku Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan kerajinan Indonesia (Asmindo), menambahkan guna membekali SDM furnitur, mebel dan kerajinan, pihaknya bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Furnicrat serta Balai Diklat Industri DIY memberikan pelatihan gratis bagi SDM furniture dan craft.

“Program ini akan menjaring 2.000 SDM di seluruh Indonesia agar memiliki kompetensi mumpuni, bersertifikasi dan mampu bekerja pada semua industri jaringan Asmindo, maupun di luar,” terangnya.

Penyematan tanda peserta diklat. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

Direktur LSP Furnicraft, Susilo, menyatakan pihaknya menargetkan diklat dan sertifikasi sebanyak 2.000-an peserta pelaku Industri furniture dan kerajinan anggota Asmindo yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hingga Juli 2021 sudah tejadwal di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya Yogyakarta meliputi empat Kabupaten satu kota, Klaten, Solo, Temanggung, Jombang, Jepara, Blora, Rembang, Palembang dan Bali.

Peserta diklat gelombang satu 45 orang, meliputi perancangan furniture design, mengerjakan pembahanan (Rough Mill), tukang kayu konstruksi dasar, mengerjakan konstruksi (Machining), perakitan (Asembling), finishing hingga merancang displai pameran.

Kepala Balai Diklat DIY, Tevi Dwi Kurniawati, menambahkan SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi.

Hal ini sesuai arahan presiden, pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM berkualitas, sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara masif.

“Pelatihan Three-in-One Berbasis Kompetensi sebagai wujud nyata peran pemerintah menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing di era persaingan global,” kata dia. (*)