Herd Immunity di Kabupaten Bantul Semakin Meningkat

<i>Herd Immunity</i> di Kabupaten Bantul Semakin Meningkat

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Seiring dengan gencarnya vaksinasi target kekebalan komunal atau herd immunity di wilayah Kabupaten Bantul semakin meningkat. Ini menunjukkan kinerja penanggulangan Covid-19 di kabupaten itu semakin baik.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja SKM M Kes menyampaikan, perbandingan antara kasus positif dan jumlah tes atau positivity rate terbilang rendah.

Adapun pelaksanaan vaksinasi dosis satu telah mencapai 83,64 persen dari target sasaran, dosis dua mencapai 75,70 persen dari target sasaran dan dosis tiga mencapai 81,58 persen dari target sasaran.

“Persentase tersebut merupakan hasil perhitungan capaian vaksinasi Kabupaten Bantul dari aplikasi Simundu pada 2 Desember 2021,” jelasnya saat mengikuti Rapat Koordinasi Pelaksanaan Vaksinasi Tahap Akhir bersama Panewu se-Kabupaten Bantul, Rabu (8/12/2021).

Pada rapat yang dilaksanakan secara online itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta seluruh jajarannya termasuk panewu (camat) dan lurah Bupati Bantul menentukan langkah-langkah koordinasi terkait dengan desa dan dusun yang capaian vaksinnya masih rendah.

Hadir pula pada kesempatan itu Komandan Kodim (Dandim) 0729 Bantul Letkol Inf Agus Indra Gunawan, perwakilan Polres Bantul, Sekda, jajaran Asisten dan kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.

Letkol Inf Agus Indra Gunawan menyampaikan saat ini herd immunity masyarakat Kabupaten Bantul sudah berada di atas angka 80 persen. Angka positif kasus Covid-19 di bawah 100. Ini menunjukkan hal yang positif.

Namun demikian masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), agar dapat bersama-sama menciptakan situasi yang disiplin protokol kesehatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menyampaikan meski cakupan vaksinasi di Provinsi DIY sudah menggembirakan namun demikian masih ada penduduk lanjut usia (lansia) belum tervaksin.

Diakui, pada saat terjadi gelombang dua di DIY pertengahan tahun silam rata-rata yang meninggal dunia merupakan lansia. “Angka kematian akibat Covid tertinggi lansia,” ungkapnya. (*)