Hasil Inovasi Tepat Guna harus Dikenalkan ke Masyarakat

Hasil Inovasi Tepat Guna harus Dikenalkan ke Masyarakat

KORANBERNAS.ID -- Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan pusat aktivitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi berbagai produk kerajinan tangan, perak, dan batik. Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) sebagai salah satu kampus ternama di Yogyakarta, terus berinovasi dengan teknologi tepat guna bagi pegiat UMKM khususnya Yogyakarta.

Beberapa produk karya mahasiswa UKDW diperkenalkan ke publik dalam rangka launching Regional Center of Entrepreneurship in South East Asia, Jumat (20/9/2019) pagi. Aneka produk tepat guna ini di antaranya raincoat bercover bag, wastafel dengan filter air bagi pedagang kaki lima, serta aplikasi pembukuan yang memudahkan masyarakat awam dan beberapa produk inovatif lainnya.

Rektor UKDW Henry Feriadi menyampaikan, penting untuk memgetahui kebutuhan masyarakat sesungguhnya. Kadang inovasi-inovasi tidak tepat guna jika tidak dikomunikasikan dengan penggunanya. Untuk itu UKDW mengundang jajaran pengurus desa dan tokoh masyarakat di lingkungan kampus.

'"Helipos misalnya, sebuah aplikasi karya mahasiswa ini sebenarnya cukup mudah digunakan. Tapi belum tentu mudah bagi masyarakat awam, maka penting bagi kami melakukan pelatihan-pelatihan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya," papar Henry.

Ia menambahkan, pelatihan bisa dilakukan di kampus ini, semua buat warga sekitar. Dengan begini UKDW sebagai kampus bisa langsung berguna bagi masyarakat.

Hal-hal seperti ini yang memberikan daya tarik bagi mitra-mitra dari Korea Selatan untuk memberikan pendampingan terhadap keberadaan UMKM di tanah air. Salah satunya adalah sebuah perguruan tinggi yang berasal dari Pohang, Korea Selatan, yaitu Handong Global University.

Kerja sama antara kedua institusi sudah terjalin cukup lama dan semakin intensif sejak sukses menyelenggarakan Global Entrepreneurship Workshop 2018 2019. Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik lndonesia (Kemendesa), United Nations Office for South-South Cooperation (UNOSSC), serta Kementerian Sains dan ICT (MSIT) Republik Korea.

Pembukaan Kantor Pusat Kewirausahaan Regional Asia Tenggara ini semakin menguatkan visi UKDW Yogyakarta menuju Entreprenurial Research University (ERU) yang semakin melebarkan jejaringnya ditandai dengan penguatan kemitraan internasional.

Selain itu, mitra-mitra dari Korea Selatan sekaligus ingin membagikan pengalaman kesuksesan menjadi negara industri melalui program pembangunan yang berbasis dari desa, yang dikenal dengan prinsip ”Saemaul Undong". Semangat inilah yang nantinya akan ditularkan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ada di sekitar DIY.

Delegasi dari Handong Global University dipimpin oleh Professor George Kim, Direktur lnstute for Entrepreneurship and Innovation (IEI). Dalam kesempatan kerja sama ini, Professor George Kim juga memberikan kuliah sebagai dosen tamu kepada dosen, mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Bisnis UKDW. (iry)