Harga Beras di Pasar Tradisional Masih Tinggi
Di Pasar Delanggu beras medium eceran dijual pedagang dengan harga 14.500 per kilogram.
Masal Gurusinga 
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten masih tetap tinggi meski Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Klaten dan Bulog Cabang Surakarta sedang menggelar Bazar Pangan Murah (BPM) di beberapa kecamatan. Bahkan kegiatan BPM tersebut masih akan terus dilanjutkan hingga 22 Maret 2024 di 26 kecamatan.
Di Pasar Delanggu, Kamis (7/3/2024), misalnya beras medium eceran dijual pedagang dengan harga 14.500 per kilogram dan beras jenis premium dengan harga Rp 15.000 per kilogram.
Sedangkan di Pasar Masaran Cawas, harga beras medium eceran sejak Senin (4/3/2024) hingga Rabu (6/3/2024) tampak stabil. Beras medium dijual Rp 16.500 per kilogram dan beras premium Rp 17.000 per kilogram.
Di Pasar Wedi, harga beras eceran pada Kamis (7/3/2024) dijual Rp 16.000 per kilogram untuk jenis medium dan Rp 17.000 per kilogram untuk jenis premium.
Di Pasar Gedhe Klaten, Kamis (7/3/2024), pedagang umumnya menjual beras medium dengan harga 15.000 per kilogram dan beras premium Rp 16.000 per kilogram.
ARTIKEL LAINNYA: Sleman dan Jambi Kerja Sama Mengendalikan Inflasi
Dan di Pasar Tanjung Juwiring, Jumat (8/3/2024), beras medium eceran di jual pedagang dengan harga Rp 13.000 per kilogram dan beras premium Rp 15.000 per kilogram.
Beberapa pedagang mengaku, tingginya harga beras di kalangan pedagang karena harga dari selepan (penggilingan padi) sudah tinggi. "Beras ini saya beli dari selepan dan harganya juga sudah tinggi. Infonya karena panen sedikit," kata pedagang.
Suharjono, pemilik selepan di Desa Kepanjen Kecamatan Delanggu menyatakan informasi itu benar.
Septi, warga Desa Bakung Kecamatan Jogonalan kepada koranbernas.id menyatakan dirinya membeli beras di pasar dengan harga Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram.
Menanggapi pelaksanaan Bazar Pangan Murah (BPM) yang diselenggarakan oleh TPID Kabupaten Klaten dan Bulog Cabang Surakarta yang saat ini masih berlangsung, diakui sangat membantu warga kurang mampu seperti dirinya.
"Buat saya, syukur alhamdulillah bisa belanja dengan harga murah. Beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan gula pasir 1 kilogram cuma Rp 81 ribu. Kalau belanja di pasar harga beras saja sudah sampai Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram," ujarnya. (*)
