Gerakan Masyarakat Bantul Moncer Gelar Kirab Budaya

Inilah kantor pertama bupati Bantul tahun 1831.

Gerakan Masyarakat Bantul Moncer Gelar Kirab Budaya
Kirab budaya oleh Gerakan Masyarakat Bantul Moncer, Rabu (19/7/2023) sore. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-192 Bantul dan peringatan 1 Sura dilakukan kirab budaya oleh Gerakan Masyarakat Bantul Moncer, Rabu (19/7/2023). Moncer adalah singkatan dari Mulia Optimis Nasionalis Cerdas Edukatif Regilius.

Para peserta kirab yang berasal dari perwakilan 17 kapanewon ini berjalan dari Gubug Kemonceran menuju Pendopo Hinggodimedjo Sanggrahan Dusun Bantul Karang, Kalurahan Ringiharjo, kemudian melaksanakan doa bersama dan kebulatan tekad.

Hal ini dalam rangka mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan pendidikan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Agar menghasilkan insan yang mulia, siap memenuhi tuntutan  kebutuhan zaman dan siap mensukseskan Pileg dan Pilkada Kabupaten Bantul 2024.

Hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Bantul, Hj Arni Tyas Palupi ST, sesepuh Bantul Mbah Arisman asal Triharjo Pandak, Mbah Purwo pemilik situs pesanggrahan yang merupakan cikal bakal Pemerintahan Kabupaten Bantul. Sebab inilah kantor pertama bupati Bantul tahun 1831.

Penggagas Gerakan Masyarakat Bantul Moncer, Agus Santoso foto bersama peserta kirab budaya Rabu (19/7/2023) sore. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

"Beliau Mbah Purwo, sudah yuswa, tetapi soal glethek pethel urusan menjelaskan awal berdirinya Bantul beliau masih sangat permana," kata Agus Santoso, penggagas Bantul Moncer, di lokasi dengan didampingi ketua panitia Petrus Wijiyantoro dan korlap acara, Indradi.

Kirab ini, lanjut Agus, adalah bagian untuk mengenang sejarah awal lahirnya Bantul. Selain itu, juga untuk melestarikan seni budaya di masyarakat.

Petrus mengatakan kirab dilaksanakan dalam rangka peringatan tanggal 1 Sura dan juga menyambut Hari Jadi Bantul yang jatuh tanggal 20 Juli.

"Maka hari ini Gerakan Masyarakat Bantul Moncer menggelar kirab dan finish di pendopo Sanggrahan yang punya nilai sejarah atas kelahiran Kabupaten Bantul," kata Petrus.

Pendopo Sanggrahan yang punya nilai sejarah atas kelahiran Kabupaten Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Selain kirab, peserta juga mendengarkan sejarah lahirnya Bantul dari para sesepuh. Gerakan Masyarakat Bantul Moncer juga akan mengusulkan pemberian nama jalan Ki Timbul Hadi Prayitno dari Perempatan Bakulan ke arah selatan (Jalan Parangtritis).

Lalu, Jalan Samsat Sewon ke barat sampai pasar Niten dengan nama  Jalan Ki Seno Nugroho. Juga  Jalan Ki Ageng Mangir Wanabaya dari Lapangan Gesikan ke arah situs Mangir. "Ini sebagai bentuk penghargaan kita kepada para seniman asal Bantul," kata Petrus. (*)