FKIP UMBY Menginisiasi Pembentukan Unit Layanan Disabilitas

FKIP UMBY Menginisiasi Pembentukan Unit Layanan Disabilitas
FKIP UMBY menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Urgensi Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Urgensi Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi, yang dibuka Rektor Dr Agus Slamet.

Humas UMBY, Widarta MM, dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Jumat (30/6/2023), mengatakan seminar telah dilaksanakan Selasa (20/6/2023)  di ruang seminar Kampus 1 UMBY Jalan Wates Km 10 Sedayu Bantul.

Seminar ini dihadiri oleh 280 mahasiswa FKIP dan 30 dosen FKIP dengan menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidangnya yaitu Eka Prastama Widiyanta ST dari Komisi Nasional Disabilitas, Dr Ishartiwi dari Unit Layanan Disabilitas (ULD) Universitas Negeri Yogyakarta dan Tri Suhartini SE dari Forum Keluarga Difabel Pinilih Sedayu.

"Tiga narasumber yang dihadirkan memaparkan materi terkait peran Unit Layanan Disabilitas (ULD), pentingnya kesadaran inklusi bagi pendidik dan peran mahasiswa di masyarakat inklusi," kata Widarta.

Dangin M Pd selaku ketua panitia berharap para dosen dan para mahasiswa bisa banyak belajar serta meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan inklusi di lingkungan kampus sehingga nantinya FKIP UMBY mampu menerapkan pendidikan inklusi sesuai dengan kebutuhan.

Rektor mengatakan UMBY sangat mendukung adanya kegiatan tersebut. Seminar sebagai salah satu upaya implementasi amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang pemenuhan hak pendidikan bagi para penyandang disabilitas di perguruan tinggi.

"Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi jembatan pembentukan Unit Layanan Disabilitas di UMBY,” kata rektor.

Hal senada disampaikan Dekan FKIP, Nuryadi M Pd. Dalam sambutannya, Nuryadi menegaskan Unit Layanan Disabilitas (ULD) wajib dan harus ada di setiap perguruan tinggi.

“Pembentukan ULD yang akan diinisiasi FKIP UMBY ini sangat sesuai dengan visi FKIP untuk go international di mana salah satu indikatornya adalah akomodasi yang terstandardisasi untuk mahasiswa penyandang disabilitas. Jika sudah ada ULD di perguruan tinggi maka pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat mengakomodir semua karakteristik mahasiswa yang beragam,” tambah Nuryadi.

Richard, salah seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UMBY sangat mendukung upaya FKIP untuk mendirikan ULD di UMBY diawali dengan seminar ini.

"Pendidikan inklusi di perguruan tinggi benar-benar penting diterapkan agar setiap mahasiswa mendapat dukungan yang sesuai dengan keunikan masing-masing karena pada dasarnya pendidikan adalah untuk semua, bukan inklusi untuk mahasiswa tertentu saja," katanya.

Seminar  diselingi dengan penampilan mahasiswa FKIP yaitu tari daerah dari mahasiswa Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa Inggris, K-POP Dance dari mahasiswa Bimbingan dan Konseling, pencak silat dari mahasiswa Ilmu Keolahragaan dan Akustik dari mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris. (*)