Expo Co-Branding 2023 di Galeria Mall, Produk Khas DIY Semakin Berkibar di Pasar Global

Pemda DIY berbagi visi besar meningkatkan jangkauan dan daya saing produk DIY.

Expo Co-Branding 2023 di Galeria Mall, Produk Khas DIY Semakin Berkibar di Pasar Global
Pembukaan Expo Co-Branding 2023, Rabu (11/10/2023), di Galeria Mall Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah produk khas DIY dipamerkan di Galeria Mall Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, melalui gelaran Expo Co-Branding 2023. Event yang berlangsung empat hari 11-14 Oktober 2023 itu sekaligus sebagai bukti produk-produk lokal dari provinsi ini semakin berkibar di pasar global.

Pameran kali ini dibuka Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X, Rabu (11/10/2023), ditandai pemukulan gong serta Penyerahan Sertifikat Merek Kolektif dan Lisensi Co-Branding kepada Kelompok IKM penerima fasilitasi merek kolektif dan IKM penerima lisensi Co-Branding.

Dalam sambutannya, Paku Alam X menyampaikan Pemda DIY berbagi visi besar meningkatkan jangkauan dan daya saing produk DIY. “Diharapkan produk khas DIY dengan lisensi Co-Branding dapat menarik banyak orang untuk mencoba, melihat dan membeli,” ujar Paku Alam X.

Dengan semangat produk khas DIY menuju global, lanjut dia, strategi Co-Branding ini membantu membangun kepercayaan dan citra produk lokal yang berkualitas dan memiliki ciri khas kultural dan kearifan lokal.

Penyerahan Sertifikat Merek Kolektif dan Lisensi Co-Branding kepada Kelompok IKM. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Dengan demikian, lanjut Paku Alam X, produk lokal DIY diharapkan dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah, membawa keunikan dan keindahan khas daerah.

Dalam konteks ini, produk lokal DIY menjadi duta budaya yang menyampaikan pesan harmoni dan keberagaman produk lokal yang unggul yang dimiliki oleh Daerah istimewa Yogyakarta.

Selama ini Yogyakarta dikenal sebagai wilayah yang banyak menghasilkan produk khas daerah dan memberikan berbagai banyak manfaat dalam memenuhi berbagai jenis kebutuhan masyarakat nasional maupun internasional.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, menambahkan pihaknya terus berupaya meningkatkan daya saing dan melindungi kekayaan intelektual terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha di provinsi ini.

Fashion show karya disain produk lokal khas DIY memeriahkan pembukaan Expo Co-Branding 2023. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Disebutkan, melalui Pergub Daerah Istimewa Yogyakarta No 21 Tahun 2017  Pemda DIY berupaya membuat Branding Penyerta (Co-Branding) yaitu Jogjamark, 100%Jogja dan Jogjatradition.

Co Branding adalah merek terdaftar milik Pemda DIY sebagai penanda produk yang ditampilkan secara berdampingan dengan tanda-tanda lain yang dimiliki oleh suatu produk, dan/atau pengetahuan tradisional dan/atau ekspresi budaya tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dia menyatakan, DIY merupakan satu-satunya di Indonesia yang memiliki Co-Branding. “Saat ini Pemda DIY memiliki tiga merek Co-Branding terdaftar. Pertama, Jogjamark, untuk produk yang bahan bakunya sebagian atau seluruhnya berasal dari luar DIY tapi proses pembuatannya di daerah,” ungkapnya.

Kedua, 100%jogja untuk produk yang seluruh bahan bakunya berasal dari daerah dan proses produksinya juga dilakukan di daerah. Sedangkan Jogjatradition untuk menandakan produk barang atau jasa yang merupakan ciri pengetahuan tradisional dan/atau ekspresi budaya tradisional khas daerah.

ARTIKEL LAINNYA: Kupas Kelapa Lebih Mudah, Berkat Alat Ciptaan Pelajar SMK Muhammadiyah Bambanglipuro Bantul

Syam Arjayanti menambahkan, Co-Branding diharapkan berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan produk lokal DIY dengan pasar global yang lebih luas.

Expo Co-Branding 2023 selain dimeriahkan bazar produk UMKM yang memiliki lisensi Co-Branding juga berbagai hiburan, fashion show, talkshow bisnis, hingga temu mitra.

“Co-Branding diharapkan menjadi strategi membuka peluang emas untuk mewujudkan mimpi besar menjadi kenyataan sebagai produk unggul memberikan banyak manfaat, mengukir prestasi tinggi, dan memperkenalkan keindahan serta kekayaan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta ke seluruh wilayah secara regional, nasional maupun internasional,” tambahnya.

Expo Co-Branding juga diharapkan mampu menjadi penanda produk khas DIY sebagai kebanggaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah di seluruh kabupaten dan kota se-DIY.

ARTIKEL LAINNYA: OCA Dorong Penurunan Jumlah Penunggak Pajak di Kulonprogo

Selain menimbulkan multiplier effect, juga terbuka lapangan pekerjaan. Ini karena para IKM meningkat volume penjualannya sehingga secara bertahap dapat mengurangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan bagi masyarakat DIY.

Pembukaan Expo Co-Branding 2023 yang dimeriahkan fashion show karya disain produk lokal khas DIY juga dihadiri Sekda DIY Beny Suharsono, Kakanwil Kunham DIY, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi, Paniradya Pati Kaistimewan Aris Eko Nugroho, Asosiasi se-DIY serta para pelaku UMKM. (*)