Dukung Percepatan Herd Immunity, UAD Kebut Vaksinasi

Dukung Percepatan Herd Immunity, UAD Kebut Vaksinasi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan vaksinasi dosis kedua bagi dosen, guru, tenaga kependidikan, relawan dan lansia Muhammadiyah serta Aisyiyah Yogyakarta di Kampus 4 UAD, Kamis (3/6/2021). Kegiatan kali ini bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta serta RS UAD, PKU Muhammadiyah Bantul, Gamping, dan Kota, Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhhammadiyah (MPKU), Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), serta Dinas Kesehatan DIY.

Sebanyak 40 tenaga medis yang bertugas, terdiri atas 20 dokter dan 20 perawat. Ditambah dengan 20 admin serta relawan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran dan fakultas lainnya.

Vaksinasi diikuti sekitar 1.300 dosen, karyawan dan tenaga kependidikan. Saat ini hampir seluruh sivitas UAD telah divaksinasi. Total peserta vaksinasi di UAD berjumlah 1.883 orang, dengan 221 (11,7%), di antaranya merupakan lansia di atas usis 59 tahun. Sedangkan 1.662 (88,3%) lainnya berusia lebih dari 30 tahun.

Sebagai langkah antisipasi terjadinya kerumunan, proses vaksinasi dibagi menjadi 10 sesi. Protokol kesehatan juga diberlakukan dengan ketat pada saat proses vaksinasi.

Rektor UAD, Muchlas MT, mengatakan vaksinasi dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait dengan percepatan vaksinasi di Indonesia. Khususnya dalam percepatan vaksinasi untuk lansia.

"Kami memiliki harapan, jika program vaksinasi semakin banyak pesertanya, pandemi akan segera berakhir dan aktivitas lainnya segera berjalan tanpa adanya kekhawatiran tertular virus,” paparnya.

Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Trisno Agung Wibowo, mengungkapkan saat ini vaksinasi sudah menyasar kelompok lansia. Kebijakan ini diharapkan segera dapat mencapai target pemerataan dan terwujudnya kekebalan kelompok.

“Warga yang telah mengikuti vaksinasi di DIY sebanyak 67,84 persen. Target herd immunity atau kekebalan kelompok sebesar 70 persen dari populasi. Sehingga masih kurang 2,16 persen lagi,” paparnya.

Trisno menambahkan, vaksinasi di UAD menggunakan AztraZeneca yang telah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin ini sudah disuntikan kepada 6.000 orang di wilayah DIY dan tidak ada yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Gita Danu Pranata, Ketua PWM DIY, mengatakan pihaknya telah berupaya dan berkomitmen untuk memerangi pandemi Covid-19. Salah satunya melakukan vaksinasi bekerja sama dengan UAD.

“Vaksinasi ini sasarannya dosen, tenaga kependidikan, guru, relawan dan lansia,” ungkapnya. (*)