Diperkirakan 2 Juta Pemudik Masuk Bantul

Jalur Cino Mati ditutup untuk kendaraan besar bus dan truk.

Diperkirakan 2 Juta Pemudik Masuk Bantul
Jumpa pers kesiapan Pemkab Bantul menghadapi Lebaran Idul Fitri 1446 H,Selasa (25/3/2025). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul siap menerima para pemudik dan wisatawan pada libur Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025. Arus mudik diperkirakan akan mulai memasuki Bantul pada H-2 dengan jumlah 2 juta orang.

Semua aparatur mulai jajaran TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP,  Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, DKUKMP dan OPD terkait sudah mempersiapkan personel untuk melakukan antisipasi lonjakan pemudik.

Sarana dan prasarana telah dipersiapkan untuk memberikan kenyamanan. Obyek wisata menyiapkan beragam atraksi menarik untuk hiburan wisatawan.

"Semua sudah siap menyambut pemudik dan wisatawan. Kami senantiasa berkoordinasi dengan pihak terkait seperti TNI, Polri, RSUD. Termasuk didirikan pospam lebaran," kata Agus Budi Raharjo M Kes, Sekretaris Daerah (Sekda)  Bantul, dalam jumpa pers di ruang kerja bupati, Selasa (25/3/2025).

Seperti tahun lalu

Tampak mendampingi Asisten I Setda Bantul Hermawan Setiaji SIP, Direktur RSUD Panembahan Senopati dr Attobari MPH, Kepala Dinas Perhubungan Singgih Riyadi MM, Kepala Dinas Kesehatan dr Agus TW, Kepala Dinas Pariwisata Saryadi MSi, Kepala Satpol PP R Jati Bayu Broto M Hum, Plt Kepala DKUKMP Fenty Yusdayati MT, Kepala BPBD Agus Yuli dan jajaran pejabat terkait.

Saryadi mengatakan jumlah wisatawan saat libur lebaran diprediksi 174 ribu seperti jumlah tahun lalu. "Kita tidak memprediksi secara pasti, namun melihat situasi sekarang jumlah wisatawan sama dengan tahun lalu sudah sangat bagus," katanya.

Pihaknya senantiasa menjaga kebersihan obyek dan jalur wisata dalam rangka memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Sedangkan Singgih Riyadi menambahkan prediksi jumlah kendaraan yang masuk DIY 1.451. 739  dan yang masuk Bantul 726.370 kendaraan. Dengan asumsi tiap kendaraan 3 orang atau lebih, maka mobilitas pemudik  sekitar 2 juta orang.\

Posko

"Kami sudah menyiapkan posko sejak H-8 di Klangon (Sedayu), bunderan Srandakan, posko induk Gabusan, Pospam Parangtritis dan pos Piyungan. Ini posko gabungan Dishub dengan unsur TNI, Polri, Satpol PP, para relawan," katanya.

Pada H+1 akan ditambah 8 posko untuk antisipasi lonjakan wisatawan dan diterjunkan 75 personel. Rencana titik tambahan adalah Pos Pam TPR Parangtritis, Pos Pam Hotel Gandung, Pos Pam Hotel Wardani, Pos Pam Puncak Becici, Pos Pam Simpang 4 Terong, Pos Pam Cino Mati, Pos Pam Simpang 4 Depok dan Pos Pam Simpang 3 Mangunan.

"Untuk jalur Cino Mati (penghubung Pleret-Dlingo) kami  tutup untuk kendaraan besar seperti bus, truk skala besar. Kami sudah lengkapi juga dengan rambu di sana," katanya.

Pihaknya bekerja sama dengan Forkopinkab Dlingo dan relawan mulai 29 maret hingga 7 April yang selalu standby di jalur tersebut. Jalur alternatif  juga sudah disiapkan di pintu masuk Sedayu dan Srandakan termasuk rambu dan pengalihan  arus ketika jalur utama ada kepadatan arus tinggi. "Sehingga pengendara tidak bingung ketika melalui jalur alternatif," katanya.

Hari itu juga dilakukan pemeriksaan kendaraan angkutan di terminal Imogiri dan Palbapang terkait kelayakan. Pada 26 Maret bekerja sama BNNK akan melaksanakan cek narkoba untuk awak angkutan yang masuk di terminal Palbapang. (*)