Cegah Stunting dengan Kreasi Menu Sehat

Pemenuhan gizi mencegah stunting pada anak-anak.

Cegah Stunting dengan Kreasi Menu Sehat
Penyerahan hadiah kreasi gizi di Kantor Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Senin (7/8/2023). (masalgurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS,ID.KLATEN - Pencegahan dan penanganan stunting tidak serta merta menjadi tugas pemerintah. Seluruh komponen masyarakat harus terlibat didalamnya agar kasus stunting bisa ditangani dan dicegah. Seperti dilakukan petugas PKH (Program Keluarga Harapan) Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten menggelar Lomba Kreasi Gizi Isi Piringku di Kantor Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Senin (7/8/2023).

Pada lomba tersebut diikuti 20 kelompok PKH se Desa Sajen, dan setiap kelompok melibatkan lima orang personel. Setiap kelompok menyajikan kreasi gizi untuk selanjutnya dinilai oleh tim dari PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), bidan desa dan petugas gizi puskesmas.

Dalam lomba tersebut, kader PKH Sajen Kelompok 20 terpilih sebagai Juara I dan selanjutnya mewakili Desa Sajen maju lomba serupa tingkat Kecamatan Trucuk.

"Kami menyajikan menu untuk makan siang. Ada sayuran, lauknya ada tempe, tahu bacem dan lele. Nasinya beras merah dan minumnya sari kacang hijau," kata Sarmini dan kawan-kawan dari Kelompok 20.

Ditambahkan, menu yang disajikan di masak di rumah selanjutnya di bawa ke kanto desa untuk dinilai.

Koordinator PKH Kecamatan Trucuk, Adnan Wijaya Kusuma Arum menjelaskan lomba yang baru pertama di gelar tersebut bertujuan untuk pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Kecamatan Trucuk. Lomba digelar lebih pada pemenuhan gizi. "Ini lomba tingkat desa dan lomba ini baru pertama digelar. Insya Allah yang juara satu maju tingkat kecamatan," kata Arum ditemui disela-sela lomba.

Disebutkan, menu yang ditampilkan adalah menu untuk bumil (ibu hamil) trimester kedua atau ketiga. Diharapkan dengan diadakannya lomba bisa lebih memperhatikan dan memperbaiki gizi.

Kepala Desa Sajen, Agus Yuliarto menyambut positif dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan petugas PKH di wilayahnya. Sebab kata dia, menu yang disajikan kader PKH seperti sayur-sayuran bisa dipetik dari tanaman yang ada di pekarangan rumah atau kebun yang ditanam ibu-ibu PKK. "Kebetulan di wilayah kami ada program Hatinya PKK sampai tingkat RT. Ibu-ibu PKK menanam sayur-sayuran di kebun itu," ujarnya. (*)