Bulan Bung Karno 2025, PDI Perjuangan Mewujudkan Cita-Cita Pendidikan Lewat Beasiswa 50 Ribu Siswa di DIY

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Peringatan Bulan Bung Karno bukan sekadar momentum seremonial. Bagi PDI Perjuangan, ini adalah pengingat akan ajaran ideologis dan semangat perjuangan Proklamator RI Ir Soekarno yang harus terus dikobarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan mengusung tema Setialah Kepada Sumbermu dan subtema Kekuatan Kita Harus Tetap Bersumber kepada Kekuatan Rakyat, Tetap Apinya Semangat Rakyat, Bulan Bung Karno 2025 dijalankan secara substantif, terutama menyasar sektor pendidikan.

Berlangsung tiga hari dari 20 hingga 22 Juni 2025 di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi DIY dan di Kabupaten Gunungkidul,  kegiatan ini memusatkan perhatian pada komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tak tanggung-tanggung, lebih dari 50 ribu siswa dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menerima beasiswa pendidikan. "Inilah wujud nyata gotong royong partai dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial dan tercerahkan secara intelektual," ungkap Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Lingkungan Hidup yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Peringatan Bulan Bung Karno 2025 yang digelar PDI Perjuangan DIY. (istimewa)

Dalam kapasitasnya sebagai panitia bidang pendidikan Bulan Bung Karno, Esti menegaskan pendidikan adalah jalan utama menuju kemajuan bangsa yang mandiri dan berdaulat.

“Melalui pendidikan, kita membentuk generasi yang sadar sejarah, kuat secara intelektual, dan siap mengabdi kepada tanah air. Inilah bentuk kesetiaan sejati pada sumber kekuatan bangsa: rakyat,” ujar Esti penuh semangat.

Esti menambahkan, langkah pemberian beasiswa merupakan pengejawantahan konkret dari ajaran Bung Karno tentang pentingnya nation and character building. Dia menyebutkan, Komisi X DPR RI terus mendorong kebijakan yang berpihak kepada rakyat dalam bidang pendidikan, termasuk akses beasiswa, sarana-prasarana, hingga penguatan kurikulum kebangsaan.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi DIY, Nuryadi, yang juga menjabat Ketua DPRD DIY menyampaikan, kegiatan ini merupakan hasil kerja kolektif struktur partai, dari tingkat DPD hingga DPC. Dia menekankan pentingnya keberlanjutan program serupa di masa depan.

Hak anak bangsa

“Kita ingin memastikan bahwa pendidikan menjadi hak semua anak bangsa, tanpa terkecuali. Tidak boleh ada satu pun anak yang tertinggal hanya karena kendala ekonomi. Inilah semangat gotong royong PDI Perjuangan,” ungkap Nuryadi.

Bulan Bung Karno bukan sekadar mengenang tanggal lahir sang Proklamator. Lebih dari itu, peringatan ini menjadi sarana menyegarkan kembali kesadaran ideologis kader partai dan masyarakat luas akan pentingnya terus berpijak pada kekuatan rakyat. Pendidikan, sebagai jembatan menuju masa depan, menjadi fokus utama perjuangan tahun ini.

Tak hanya sekadar memberikan beasiswa, rangkaian kegiatan juga diisi dengan diskusi kebangsaan, napak tilas pemikiran Bung Karno, hingga aksi peduli lingkungan yang dirancang sebagai satu kesatuan untuk mengokohkan semangat nasionalisme progresif.

PDI Perjuangan melalui kader-kadernya di legislatif dan struktural terus mendorong program-program afirmatif bagi rakyat. Esti Wijayati, yang aktif di Komisi X DPR RI, selama ini dikenal konsisten memperjuangkan anggaran pendidikan yang berpihak pada siswa kurang mampu, memperjuangkan hak guru, serta mendorong penguatan pendidikan karakter di sekolah-sekolah.

Terus menyala

Dalam penutupan kegiatan, para peserta termasuk pelajar penerima beasiswa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri dengan penuh haru dan semangat. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, semangat Bung Karno untuk terus menyala menjadi sumber inspirasi perjuangan bersama.

“Setialah kepada sumbermu bukan sekadar tema, tapi menjadi pengingat bahwa jalan perjuangan bangsa Indonesia selalu kembali kepada rakyat sebagai sumber kekuatan sejati.

Dengan langkah konkret seperti program beasiswa ini, PDI Perjuangan kembali menegaskan jati dirinya sebagai partai ideologis yang membumikan ajaran Bung Karno ke dalam program nyata yang dirasakan langsung oleh rakyat. Sebuah langkah kecil menuju Indonesia Raya yang makin cerdas dan berkeadilan. (*)