Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Pencucian Pasir

Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Pencucian Pasir

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Kolam pencucian pasir di Desa Kadilaju, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Selasa (15/2/2022) siang, menelan korban jiwa. Seorang anak bernama Achmad Irfanu Zakki, berusia 10 tahun, warga Dukuh Gampar, Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, Klaten meninggal dunia akibat tercebur ke dalam kolam.

Informasi yang dihimpun dari kerabat menyebutkan, siang itu sekitar pukul 11:00 WIB korban bersama tiga orang temannya masing-masing Rizky, Noval dan Dika pergi ke kolam tempat pencucian pasir yang terletak di pinggir jalan Manisrenggo-Pasar Kembang Kemalang.

Keempat anak itu bermaksud menjaring ikan di pinggir kolam. Saat hendak menjaring ikan dari tepi kolam itu tiba-tiba korban terpeleset dan tercebur ke dalam kolam. Melihat kejadian itu ke tiga temannya berusaha menolong namun gagal karena kolam cukup dalam. Pekerja di tempat pencucian pasir itupun langsung melakukan pencarian di dalam kolam.

Kabar tersebut langsung menyebar ke masyarakat luas. Tidak lama berselang sejumlah warga, petugas Polsek Karangnongko dan Koramil setempat juga terjun ke lokasi.

Praktis, lokasi kejadian dipenuhi warga yang ingin menyaksikan proses pencarian korban. Tidak berselang korban pun ditemukan dan dilarikan ke puskesmas.

"Setelah ditemukan langsung dibawa ke puskesmas Kemalang yang paling dekat. Tiga temannya selamat, tapi korban meninggal dunia," kata kerabat korban di rumah duka, Selasa sore.

Jenazah korban dibawa pulang ke rumahnya di Dukuh Gampar Desa Sukorini yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari lokasi kejadian.

Korban Achmad Irfanu Zakki merupakan putra pasangan Tumidi dan Sri Susilowati, warga Dukuh Gampar Desa Sukorini. Korban masih sekolah di MI Maarif Sukorini.

Di tempat terpisah, Triyono menyesalkan peristiwa itu. Triyono yang juga orang tua dari Noval, satu di antara tiga anak yang selamat, mengimbau pemilik usaha agar memasang pagar keliling di tempat usahanya itu.

"Harusnya dari dulu-dulu dipasang pagar keliling agar tidak sembarang orang bisa masuk. Apalagi di komplek itu ada beberapa kolam," ujar Triyono. (*)