Banjir Pekalongan, Danrem Berharap Zero Accident

Banjir Pekalongan, Danrem Berharap Zero Accident

KORANBERNAS.ID, PEKALONGAN -- Komandan Korem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, mengambil langkah cepat dalam penanganan dampak banjir di Kota Pekalongan dengan meninjau secara langsung banjir yang terjadi di 4 wilayah kecamatan di Kota Pekalongan, Minggu (7/2/2021).

Banjir yang terjadi di wilayah Kota Pekalongan diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (5/2/2021), menggenangi sejumlah wilayah, diantaranya di Kecamatan Pekalongan Selatan di Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Pekalongan Barat di Kelurahan Tirto, Pasirsari dan Kramatsari, Kecamatan Pekalongan Utara di Panjang, dan Krapyak. Di Kecamatan Pekalongan Timur di wilayah Poncol dan Klego dengan ketinggian air mencapai 80-120 cm, mengakibatkan seribu orang lebih terdampak banjir.

Kolonel Dwi Lagan menyampaikan, kunjungannya tersebut untuk melihat sejauh mana kondisi banjir saat ini di Kota Pekalongan dan untuk melihat sejauh mana penanganan dampak banjir kepada masyarakat terdampak.

Danrem meminta Kodim 0710/Pekalongan segera mengambil langkah mitigasi dan juga evaluasi secara komprehensif bersama segenap unsur di Kota Pekalongan dalam mengatasi banjir tersebut. “Kita harus segera melakukan proses mitigasi sekaligus evaluasi secara lebih komprehensif,” tegasnya saat meninjau banjir.

 "Ada beberapa titik banjir masih menggenangi pemukiman masyarakat di Kota Pekalongan, namun dengan kesigapan Kodim 0710/Pekalongan beserta Pemerintah Kota Pekalongan, Polres, BPBD beserta unsur terkait lainnya, dapat diantisipasi kemungkinan yang timbul dari dampak banjir ini. Alhamdulillah, aparat Forkopimda telah bekerjasama secara sinergi beserta segenap unsur lainnya, tanggap akan kesulitan warga dan membantu menyediakan bekal pada masyarakat terdampak," lanjutnya.

Kolonel Lagan menambahkan, sesungguhnya peringatan intensitas hujan yang tinggi telah disampaikan oleh BMKG secara kontinyu. Sementara kondisi wilayah Kota Pekalongan yang relatif datar, berpotensi tergenang air saat terjadinya banjir kali ini.

“BMKG memang telah menyampaikan bahwa di sebagian besar wilayah di Indonesia terjadi hujan dengan intensitas tinggi, ini bisa mencapai puncaknya sampai bulan Februari. Karenanya, dengan melihat hal seperti itu, kita harus dapat mengantisipasinya," kata Danrem.

Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Pemerintah Kota Pekalongan beserta segenap unsurnya.

Danrem berharap musibah banjir ini tidak membawa korban. Untuk itu berbagai upaya harus dilakukan dalam antisipasi dan penanganan bencana agar bisa zero accident.

“Bagaimana upaya kita dalam antisipasi dan penanganan bencana agar bisa zero accident. Jadi, bencana alam maupun non alam memang kita usahakan zero accident,” harapnya.

Selain hal tersebut, Danrem mengimbau agar dalam penanganannya terhadap warga terdampak banjir, protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini tetap dan wajib dilakukan guna untuk mencegah dan mengeliminir terwabahnya Covid-19 di masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Danrem menyampaikan apresiasi atas upaya cepat dan tanggap yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan, Kodim 0710/Pekalongan, Polresta Pekalongan, BPBD serta unsur terkait lainnya dalam mengevakuasi serta distribusi logistik bagi korban banjir di Kota Pekalongan.

“Saya menyampaikan Terima kasih kepada Forkopimda serta relawan lainnya yang dengan sigap melakukan evakuasi masyarakat terdampak banjir. Ini adalah bagian penting yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan mereka,” pungkasnya.

Disamping meninjau penanganan banjir yang dilakukan Kodim 0710/Pekalongan, Danrem pada kesempatan tersebut juga meninjau dapur umum yang didirikan Kodim 0710/Pekalongan dan memberikan bantuan logistik serta mengecek secara langsung warga masyarakat terdampak banjir. (*)