Antologi Kepak Sayap Waktu Karya 49 Penyair Diluncurkan
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Agenda rutin Sastra Bulan Purnama atau SBP edisi 100 dijadwalkan berlangsung Jumat (10/1/2020) malam di Pendapa Tembi Rumah Budaya Jalan Parangtritis Km 8,5 Sewon Bantul.
Pada acara kali ini diluncurkan antologi puisi karya 49 penyair berjudul Kepak Sayap Waktu, sekaligus pembukaan pameran seni rupa Mozaik Kehidupan karya Yeni Fatmawati, oleh Suwarno Wisetrotomo, pengajar Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan dikenal luas sebagai kurator.
Ons Untoro selaku Koordinator Sastra Bulan Purnama mengatakan dari 49 penyair memang tidak semuanya datang. Sejumlah penyair hampir pasti hadir di antaranya Agustina Thamrin dari Banjarbaru Kalimantan Selatan, Dharmadi dari Tegal, Indri Yuswandari dari Kendal, Sus S Hardjono dari Sragen.
Kemudian, Marlin Dinamikanto, Ristia Herdiana, Dhenok Kristianti dan Naning Pranoto dari Jakarta, Nia Samsihono, Yanti S Sastro, Heru Mugiarso, Sulis Bambang dan Gunoto Saparie dari Semarang, Yuliani Kumudaswari dari Sidoarjo, Dedet Setiadi dari Magelang, Sutirman Eka Ardana, Salama Elmi, Yosep Yapi Taum dari Yogyakarta, Aming Aminoedhin dan Pipie J Egbert dari Surabaya.
Menurut Ons, antologi puisi ini memuat 100 puisi untuk menandai Sastra Bulan Purnama edisi 100. Jumlah 49 penyair sebagai tanda usia Yeni Fatmawati dan Sastra Bulan Purnama.
Tiga puisi Yeni Fatmawati ada dalam antologi puisi tersebut. Yeni selain memiliki aktivitas melukis dan menulis puisi sehari-harinya sebagai konsultan hukum.
“Jadi Sastra Bulan Purnama edisi 100 yang diisi peluncuran antologi puisi dan pameran seni rupa sekaligus untuk merayakan ulang tahun Yeni Fatmawati,” kata Ons.
Interaksi sastra, seni rupa dan musik
Edisi ke 100 ini merupakan interaksi antara sastra, seni rupa dan musik. Ada penampilan musik Jazz dari Komunitas Jazz Mbensenin Yogya, yang menggarap puisi-puisi Yeni Fatmawati menjadi lagu.
Ditampilkan Dialog Puisi Terpasung dibawakan Naning Pranoto dan Dhenok Kristianti dari Jakarta. “Saya akan membacakan satu puisi saya berjudul Kepak Sayap Waktu,” ujar Yeni Fatmawati.
Para penyair yang puisinya terhimpun di dalam antologi Kepak Sayap Waktu sudah dikenal luas bahkan telah puluhan tahun menulis puisi. Sebut saja Aspar Paturusi, Adri Darmaji Woko, Handrawan Nadeseul, Kurniawan Junaedhie, Bambang Widiatmoko, Kurnia Effendi.
Adapun pembaca tamu Landung Simatupang, yang dikenal sebagai aktor teater sekaligus penyair. Belakangan Landung sering tampil di film-film Indonesia.
Pembaca dari Jakarta yang dikenal sebagai penyair, sekaligus dokter yang sudah puluhan tahun menulis puisi, Handrawan Nadesul, akan membacakan puisi karyanya.
Penyair lain yang karyanya masuk antologi Kepak Sayap Waktu adalah Arman Yusriadi Saleh, Daladi Ahmad, Emi Suy, Hardho Sayoko, Herisanto Boaz, Herman Syahara, Irna Novia Damayanti, Julia Daniel Kodam, M Enthieh Mudakir, Nila Hapsari, Prasetyo Hadi Prayitno, Rismudji Rahardjo, Shinta Miranda, Sofyan RH Zaid, Suyitno Ethex, Tengsoe Tjahjono, Umi Kulsum, Windu Setyaningsih, Yana Risdiana. (sol)