Tangis Haru Pelaku UMKM, Dagangan Diborong Sandiaga

Tangis Haru Pelaku UMKM, Dagangan Diborong Sandiaga

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Aan perwakilan Kelompok Tani Desa Wisata Dewi Sambi di kawasan wisata Tebing Breksi Prambanan Sleman, tak kuasa menahan haru. Melihat seluruh keripik berbahan sayuran yang diproduksi kelompoknya diborong Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf/Baparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno, air matanya menetes.

Mulanya, Aan memang curhat ke Sandiaga Uno. Saat mengunjungi desa wisata ini, Aan mengatakan bahwa penjualan keripik berbahan sayuran hasil produksi kelompoknya turun drastis. Sebelum pandemi, kelompoknya rata-rata mampu menjual berbagai jenis keripik ini hingga 500 kilogram per bulan. Tapi sejak pandemi Covid-19 melanda, penjualan langsung drop paling banyak 200 kilogram per bulan.

“Ya gak menyangka mas, kalau langsung diborong Pak Sandi. Saya kan hanya curhat, cerita apa adanya,” kata Aan sembari menyeka air matanya, Sabtu (9/10/2021).

Sandiaga Uno tak hanya memborong keripik sayur produksi dari UMKM Kelompok Tani di Desa Wisata Dewi Sambi Tebing Breksi. Mas Sandi-demikian ia kerap dipanggil, juga mempromosikan keripik sayuran ini langsung lewat akun instagram milikinya.

Sebagaimana rilis yang diterima koranbernas.id, Sandi dalam kesempatan itu mengatakan bahwa souvenir adalah hal penting yang harus ada di tempat wisata. Souvenir haruslah berkualitas. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok tani di Desa Wisata Dewi Sambi Tebing Breksi.

Menurut Sandi, inovasi warga dengan membuat cemilan berupa keripik sayuran ini baginya cukup unik. Ini menjadi alternatif cemilan sehat yang selama pandemi banyak dijadikan pengganti cemilan yang dinilai kurang sehat.

“Inovasi itu perlu sehingga bisa mengembangkan kualitas produk dan inovasi juga membuat produk tidak ketinggalam zaman,” ujarnya, di sela-sela kunjungan ke Desa Wisata Dewi Sambi Tebing Breksi, Sambirejo, Prambanan, Sleman ini.

Kelompok Tani Desa Wisata Dewi Sambi, kata Aan, selama ini membuat keripik dari berbagai jenis sayuran yang tak biasa. Selain menyehatkan, hal tersebut juga merupakan sebuah inovasi yang bisa dikembangkan terus menerus. Aktivitas ini, juga bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas, karena melibatkan seluruh proses bertanam sayuran hingga menjadi produk cemilan keripik sehat. Sehingga bisa memberdayakan dan melibatkan banyak masyarakat dan menjadikan sumber daya manusia (SDM) di Desa Wisata Dewi Sambi produktif.

“Alhamdulillah memang mampu menambah pendapatan masyarakat. Yang penting lagi, kegiatan ini memicu aktivitas produktif yang lain. Misalnya saja yang tidka bisa bertani, bisa ikut membuat pupuk yang diperlukan petani untuk mengembangkan pertanian sayuran. Di sini ibu-ibu juga dilatih untuk bertanam dari Dinas Pertanian,” katanya. (*)