Seribu Pendekar Mengikuti Kirab Budaya PSHT
KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Bantul menggelar peringatan 100 tahun atau 1 abad perguruan pencak silat tersebut. Lebih dari 1000 pendekar anggota PSHT Bantul ikut terlibat dalam kirab budaya dari Proliman Bejen dan finis di Lapangan Trirenggo, Senin (5/9/2022).
Kirab diawali pasukan bregada, disusul pasukan dari masing-masing kapanewon di 17 kapanewon, pasukan dua gunungan lambang PSHT, dua gunungan sayuran, dan dua gunungan besar nasi tumpeng. Selain itu dua gunungan kecil tumpeng yang dilengkapi dengan ingkung.
Selanjutnya tumpeng diserahkan kepada Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang menjadi warga kehormatan PSHT. Dalam kesempatan itu Halim mengenakan seragam kebesaran perguruan silat tersebut.
PSHT dalam sejarahnya didirikan di Madiun pada tahun 1922 oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo seorang pahlawan Perintis Kemerdekaan RI. PSHT semula bernama Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC) yang berbentuk organisasi. Nama ini kemudian menjadi Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club" dan akhirnya diubah menjadi “Persaudaraan Setia Hati Terate” dalam kongres pertama di Madiun, 25 Maret 1951.
Tri Joko Santoso Ketua PSHT Kabupaten Bantul mengatakan kegiatan peringatan 1 abad ini diperingati PSHT seluruh Indonesia dan luar negerai dengan tema “Terate Emas”. Harapanya PSHT di Bantul yang saat ini belum banyak dikenal masyarakat, akan lebih familiar setekah adanya kegiatan yang melibatkan ribuan pendekar anggota PSHT tersebut.
“Kami ingin keberadaan kami lebih dikenal. Kontribusi yang ingin diberikan PSHT bagi Bantul adalah PSHT yang didukung semua elemen ini ingin turut membela bangsa dan negara serta pemerintah dengan membentuk unit bela negara. Saat negara atau pemerintah ada ancaman, kami siap membela," jelasnya/
Khusus PSHT Bantul, organisasi itu memiliki motto Hamemayu Hayuning Bawono. Yakni mengajarkan kepada semua keluarga PSHT Bantul agar menjaga alam lingkungan dan jangan merusaknya.
Tri Joko menjelaskan, PSHT juga mendukung dunia pencak silat di tanah air. Terbukti banyak terlahir atlet dari PSHT seperti Suwardi dan Eva Arum Sari. Total keanggotan PSHT di Bantul 4.000an orang.
Sementara Bupati berharap kepada semua pendekar dan keluarga besar PSHT untuk selalu menjaga nama baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
“Kemampuan bela diri ini jangan untuk gagah-gagahan. Namun bagaimana PSHT ini menjadi bagian masyarakat dan dicintai masyarakat,” tandasnya.Sedangkan Humas acara Noorjanis Langgabarana mengatakan selain kirab budaya dan juga pertunjukan kemampuan PSHT di Lapangan Trirenggo, dalam rangka satu abad ini akan digelar acara sinau seduluran bareng Can Nun. Lokasinya juga di Lapangan Trirenggo pada Selasa (6/9/2022) malam mulai pukul 19.30 WIB. (*)