Serba 1000 Menuju Revitalisasi Hotel Grand Inna Malioboro
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Hotel Grand Inna Malioboro dalam rangka merayakan ulang tahun ke-114, mengadakan kegiatan serba 1000. Kegiatan itu adalah 1000 Penari, 1000 Pelari, 1000 Pemancing, 1000 Langkah Maju Menuju Revitalisasi Hotel Grand Inna Malioboro.
Marcomm Manager Hotel Grand Inna Malioboro Retno Kusuma dalam siaran pers yang diterima koranbernas.id Minggu (21/8/2022) menjelaskan, lebih dari 11 dekade Grand Inna Malioboro telah memberikan warna pada dunia pariwisata Indonesia, karena merupakan pioner di dunia perhotelan yang mengangkat budaya Indonesia dengan pelayanan bertaraf internasional. Hotel yang berlokasi tepat di jantung kota Yogyakarta ini menjadi suatu hotel bernilai sejarah yang tinggi dan wajib dikunjungi.
Retno menambahkan, 114 tahun perjalanan Grand Inna Malioboro hadir sebagai Hotel, Business & Convention, merupakan perjalanan panjang untuk tetap memberikan fasilitas dan pelayanan bertaraf internasional untuk berpacu dengan modernitas dengan tetap menjunjung budaya Jawa tanpa meninggalkan arsitektur bersejarah.
Dalam rangka ulang tahun ke 114, berbagai kegiatan sudah dilaksanakan di antaranya Reresik Malioboro, berbagi kasih dengan anak anak panti asuhan, lomba masak di kali Code, table manners course istri karyawan Grand Inna Malioboro, sepeda gembira bersama karyawan karyawati Grand Inna Malioboro, pemberian seragam & penyerahan pengecatan becak Malioboro, reresik kali Code, dan 1000 pemancing neng Kali Code.
“Sebagai puncak acara, kami mengapresiasikan diri dengan berbagai kegiatan dalam event 1000 Penari, 1000 Pelari, 1000 Pemancing, 1000 Langkah Maju Menuju Revitalisasi Hotel Grand Inna Malioboro dengan wajah baru luxury brand Meru dan Rayakan Tumpeng yang diadakan pada hari Sabtu, Tanggal 20 Agustus 2022 bertempat di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta,” katanya.
Acara diselenggarakan di Pelataran Hotel Grand Inna Malioboro dengan melibatkan 29 pasukan Bregada, 6 Reksa Winongo, Pragina Gong, Beksan Malioboro, Kelompok PKK Suryatmajan, Perwosi Kemantren Danurejan, Anggota PHRI Yogyakarta, QUEEN Hotelier of Yogyakarta, 24 Hotel managed by Hotel Indonesia Group, dan masyarakat sekitar.
Lomba lari 5 km juga diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ke-144 Hotel Grand Inna Malioboro. Lomba dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo. (Istimewa).
Retno Kusuma mengatakan, Grand Inna Malioboro juga melakukan Grand Opening Malio Terrace Malio Bakery & Deli yang berlokasi di halaman hotel Grand Inna Malioboro. Malio Terrace hadir sebagai Bistro & Casual restoran. Dengan mengusung konsep Grab and Go serta Makan Gelato di lokasi restoran, Malio Terrace bertujuan untuk memberikan kesempatan terbaik bagi pengunjung Malioboro untuk menikmati pengalaman kuliner di hotel bintang 4.
Malio Terrace menawarkan variasi lengkap makanan Barat dari berbagai macam steak, pasta, salad, serta aneka sup. Pengunjung Malioboro juga dapat menikmati kuliner makanan dari daerah-daerah di Indonesia yang telah direkomendasikan oleh chef hotel. Aneka minuman yang dibuat menggunakan kualitas bahan-bahan terbaik juga di tawarkan dengan harga yang terjangkau.
SpeakEasy Bar tersedia di lantai 2 menyediakan aneka macam cocktails dengan hiburan music Klasik sampai Jazz yang akan menambah suasana santai lebih menyenangkan setelah berjalan-jalan di sepanjang jalan Malioboro.
Bersama dengan ditutupnya Jl. Malioboro, berbagai macam tarian dari Nusantara digelar sebagai dukungan dari 20 hotel managed by Hotel Indonesia Group, di antaranya: 4 hotel secara live streaming: Tari Piring oleh Truntum Padang, Tari Sampurasun dari Grand Inna Samudera Beach, Tari Reog dari Inna Tretes Hotel dan Resort, Tari Pendet dari Inna Bali Heritage & Inna Sindhu Beach Hotel. Dan penampilan Tari Remong Bolet dari Khas Surabaya, Tari Empat Etnis dari Khas Makasar, Tari Padang Bulan dari Khas Malioboro & Khas Tugu, Tari Kecak dari Grand Inna Kuta, Tari Damar Kurung dari Khas Gresik, Tari Mustika Nirwana dari Merusaka Nusa Dua, Tari Sireh dari Merumatta Senggigi Lombok, Tari Japin Melayu dari Grand Inna Medan, Tari Tor-Tor dari Khas Parapat, Tari Gandrung dan Remo dari Grand Inna Tunjungan, Tari Gambang Semarang dari Khas Semarang, Tari Lestari Batik Jlamprang dari Khas Pekalongan, Tari Zapin Kompang Rafai Melayu Riau dari Khas Pekanbaru, Tari Tiba Meka dari Meruorah Komodo Labuan Bajo, Tari Medley Ondel, Kecak, Janger, Yamko Rambo Yamko dari Khas Tegal.
Sementara itu, prosesi arak-arakan tumpeng didahului dengan 6 Reksa Winongo, 29 Bregada, 114 penari yang membawa tumpeng anniversary. Seluruh penari menarikan Tarian “Guyub Rukun” hasil koreografer Pragina Gong yang menggambarkan pengenalan motif gerak Nusantara yang bermakna kebersamaan, bersatu bersama, seirama menggambarkan semangat kebersamaan dalam mencapai satu tujuan yang dibawakan oleh Pragina Gong bersama penari dari Paguyuban Beksan Malioboro, Kelompok PKK Suryatmajan, Perwosi Kemantren Danurejan, Pengurus & Anggota PHRI Yogyakarta, QUEEN Hotelier of Yogyakarta diikuti oleh seluruh peserta lari dan masyarakat pengunjung Malioboro.
Event ditutup dengan persembahan 114 tumpeng Anniversary Grand Inna Malioboro yang dapat dinikmati oleh seluruh peserta event dan pengunjung Malioboro. (*)