Semua Pasangan Mendeklarasikan Pilkada Patuh Protokol Kesehatan

Semua Pasangan Mendeklarasikan Pilkada Patuh Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Empat pasang calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) Gunungkidul, melakukan deklarasi pilkada dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes). Kegiatan ini berlangsung di Bangsal Sewokoprojo Wonosari, Rabu (4/11/2020).

Deklarasi ditandai dengan pembacaan dan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pasangan calon (paslon). Adapun paslon untuk Pilkada Gunungkidul adalah Sutrisna Wibawa-Ardi Widanto, Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi, Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi, dan Sunaryanta-Hery Susanto.

Keempat paslon hadir didampingi timnya masing-masing. Hadir juga Bupati Gunungkidul, Badingah, anggota Bawaslu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani, Kapolres, Dandim dan undangan lain.

Badingah kembali mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam pilkada untuk tetap menaati prokes pencegahan Covid-19.

“Patut diingat agar jangan sampai muncul kluster-kluster baru di Gunungkidul,” kata Badingah.

Ia pun turut menyoroti tingginya kegiatan kampanye tatap muka yang dilakukan oleh para paslon. Bahkan Gunungkidul menurut Badingah, menjadi salah satu wilayah pelaksanaan pilkada dengan kampanye tatap muka tertinggi di Indonesia.

Namun demikian, ia berusaha memaklumi hal tersebut. Sebab partisipasi masyarakat sangat penting dan dibutuhkan untuk kesuksesan penyelenggaraan pilkada tahun ini.

“Sosialisasi perlu dilakukan agar tingkat partisipasinya tinggi. Sebab masyarakat yang menentukan masa depan Gunungkidul lewat pilkada ini,” ujar Badingah.

Namun begitu, di sisa masa kampanye ini Badingah tetap berharap kampanye secara daring atau online lebih dioptimalkan lagi. Ia pun mengapresiasi inisiatif Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul yang menyelenggarakan deklarasi ini.

Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu DIY, Sri Werdaningsih dalam kesempatan ini mengatakan, deklarasi ini jadi wujud komitmen tiap paslon dan tim pengusung agar menjalankan protokol kesehatan selama masa kampanye. “Protokol kesehatan jangan hanya jadi sekedar formalitas, tapi benar-benar dilakukan saat kampanye,” katanya.

Ia mengatakan, dibutuhkan sikap bijak dari masing-masing tim paslon dan pengusung saat melakukan kampanye tatap muka. Pasalnya, ia menyebut Pilkada kali ini diselenggarakan di waktu yang “tidak biasa”.

Pihaknya tak menampik pelaksanaan kampanye tatap muka masih terus berlangsung di Gunungkidul. Namun ia memastikan pelaksanaan di lapangan, masih bisa dikendalikan oleh petugas Bawaslu, didukung gugus tugas setempat.

“Kami harap upaya yang sudah dilakukan bisa terus dipertahankan sampai pilkada selesai,”pintanya. (*)